ANTARA melaporkan, hal tersebut bermula saat massa yang bertahan di lokasi tersebut kembali didorong oleh pasukan bermotor pengurai massa kepolisian dari dua arah yakni barikade di Bundaran Arjuna Widjaja dan Jalan Agus Salim samping Wisma Antara, ke arah Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Massa yang sedari tadi duduk-duduk di jalan dengan beberapa di antaranya masih menjaga barisan depannya, mulai berlarian mundur dengan panik karena didorong oleh pasukan bersepeda motor.
Akhirnya massa dari berbagai elemen masyarakat itu membuat barikade tepat di depan Istana Wakil Presiden yang menghambat gerak maju pasukan bermotor kepolisian.
Beberapa saat kemudian setelah polisi mundur, massa kembali maju ke arah Patung Arjuna Widjaja mengejar pasukan bermotor kepolisian.
Di sela-sela gerak maju tersebut, beberapa oknum massa mulai melempari Gedung Balai Kota dengan berbagai benda termasuk batu. Beruntung massa bisa ditenangkan oleh para staf keamanan Balai Kota dan awak media yang meliput di sana dengan persuasif.
Tidak terlihat adanya kerusakan dari kendaraan yang terparkir di halaman Balai Kota atau benda lainnya.
Akhirnya massa melakukan pembakaran plastik barikade yang mereka gunakan sebelumnya untuk menghalau polisi.
Situasi memanas di depan Balai Kota ini, merupakan lanjutan dari bentrokan di depan Museum Gajah dan Bundaran Patung Arjuna Widjaja sebelumnya.
Dilaporkan, satu pos polisi di Silang Monas Barat Daya dibakar massa saat bentrokan di Bundaran Patung Arjuna Widjaja.
Hingga laporan ini dibuat, masih ada massa yang bertahan di Jalan Medan Merdeka Selatan depan Balai Kota Jakarta.
Sejumlah elemen masyarakat, mahasiswa dan buruh menggelar aksi penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI pada sejumlah lokasi di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia sejak Senin lalu.
Rencananya, elemen masyarakat itu menyampaikan pendapat di muka umum untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja hingga Kamis ini.
Baca juga: Ribuan pendemo kabur ke arah Jalan Gajah Mada
Baca juga: Polsek Pademangan amankan puluhan pelajar hendak demo ke istana
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020