Komisi Eropa menyatakan pada Kamis bahwa pihaknya telah melakukan kesepakatan pemesanan pasokan kandidat potensial vaksin COVID-19 dari Johnson & Johnson untuk sebanyak 400 juta orang.Kontrak ini mengizinkan negara anggota untuk membeli vaksin untuk 200 juta orang. Mereka juga mempunyai kemungkinan untuk melakukan pembelian tambahan untuk 200 juta orang lagi,
Kesepakatan itu merupakan perjanjian awal ketiga yang ditandatangani oleh Uni Eropa (EU) dengan produsen yang tengah mengembangkan vaksin COVID-19. Sebelumnya, kesepakatan serupa telah dicapai dengan AstraZeneca dan Sanofi.
Di bawah perjanjian tersebut, 27 negara anggota Uni Eropa akan dapat memesan hingga 400 juta dosis kandidat vaksin potensial tersebut setelah dinyatakan aman dan efektif oleh otoritas pengatur obat-obatan kawasan itu.
"Kontrak ini mengizinkan negara anggota untuk membeli vaksin untuk 200 juta orang. Mereka juga mempunyai kemungkinan untuk melakukan pembelian tambahan untuk 200 juta orang lagi," kata Komisi Eropa dalam pernyataan.
Untuk mengamankan perjanjian tersebut, EU telah membayarkan uang muka kepada Johnson & Johnson, namun jumlahnya tidak disebutkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: EU langsung evaluasi calon vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech
Baca juga: Amankan stok vaksin COVID-19, EU teken kontrak dengan Sanofi dan GSK
Baca juga: EU berupaya cegah AS ambil alih perusahaan riset vaksin corona
Menlu Retno dorong PBB fasilitasi pemerataan akses vaksin
Pewarta: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020