"Mendorong pemerintah dalam hal ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyiapkan langkah antisipatif menghadapi kondisi terburuk jika terjadi bencana alam," ucap Bambang Soesatyo (Bamsoet) melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wakil Ketua MPR minta BNPB tetap waspada bencana di tengah pandemi
Lebih lanjut, ia juga mendorong pemerintah berupaya meningkatkan sektor mitigasi bencana agar masyarakat peduli dengan kondisi bencana yang datangnya tidak dapat diduga.
Bamsoet juga mendorong pemerintah dalam hal ini BMKG dan BNPB secara bersama menyusun anggaran belanja untuk memenuhi kebutuhan dan mempersiapkan serta memperkuat sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami serta cuaca dan iklim ekstrem.
"Terlebih lagi dalam menghadapi anomali iklim La Nina dan naiknya intensitas gempa bumi di Indonesia," katanya.
Baca juga: BMKG dorong peningkatan mitigasi bencana di Indonesia
Selain itu, ia meminta pemerintah dalam hal ini BMKG mewaspadai fenomena La Nina "moderate" yang diprediksi akan menyebabkan peningkatan curah hujan mulai Oktober sampai November 2020.
"Serta menyampaikan kepada publik efek yang dapat ditimbulkan oleh kondisi tersebut akan berdampak hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Sumatera," ucap Bamsoet.
Kemudian, ia juga mendorong pemerintah dalam hal ini seluruh pemangku kepentingan terkait mencari alternatif solusi dan mengidentifikasi rencana aksi bersama untuk mewujudkan "zero victims" dalam menghadapi multibencana hidrometeorologi, gempa bumi, dan tsunami.
Baca juga: BNPB: Perlu kepercayaan diri daerah untuk kurangi risiko bencana
Bamsoet juga mendorong seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) untuk serius dan bersinergi dalam merespons informasi potensi bencana yang disampaikan oleh BMKG.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020