Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah menyebutkan jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu selama tiga hari terakhir ini ada sebanyak 56 kasus sehingga jumlah totalnya bertambah menjadi 924 kasus.Sebanyak 56 kasus COVID-19 di Boyolali itu, dengan rincian pada Selasa (6/10), bertambah 13 kasus, Rabu (7/10), sebanyak 22 kasus , dan Kamis ini, 21 kasus
"Sebanyak 56 kasus COVID-19 di Boyolali itu, dengan rincian pada Selasa (6/10), bertambah 13 kasus, Rabu (7/10), sebanyak 22 kasus , dan Kamis ini, 21 kasus," kata Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S Survivalina, di Boyolali, Kamis (8/10) 2020.
Ia menjelaskan dengan bertambahnya 56 kasus positif COVID-19 tersebut maka kini jumlah totalnya menjadi 924 kasus.
Dari 924 kasus tersebut, kata dia, rinciannya yang masih menjalani perawatan di rumah sakit ada 88 kasus, isolasi mandiri 86 kasus, pasien yang sudah dinyatakan sembuh 716 kasus, dan meninggal dunia ada 34 kasus.
Warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Boyolali, kata dia, hingga saat ini persentase kesembuhan sudah mencapai sekitar 77,5 persen, sedangkan persentase kematian sekitar 3,7 persen.
Menurut Ratri penambahan kasus COVID-19 di Boyolali tersebut masih ada hubungan akibat kotak erat dengan kasus klaster-klaster sebelumnya baik secara individu atau keluarga maupun massal.
"Kluster yang terbaru di Boyolali saat ini, muncul kebanyakan berasal dari kluster keluarga," katanya.
Ia menambahkan ada anggota keluarga yang terkonfirmasi positif orang tanpa gejala (OTG), ternyata menularkan kepada anggota keluarga lain yang mempunyai risiko tinggi atau termasuk kelompok rentan.
Kendati demikian, warga terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali angka kesembuhannya dinilai cukup tinggi yakni mencapai 716 kasus atau sekitar 77,5 persen.
Pihaknya memang selalu mengedepankan program promotif (sosialisasi) dan preventif (pencegahan). Jadi program Gerakan Masyarakat (Germas) pola hidup sehat sejak awal sebelum ada pandemi COVID-19 sudah digiatkan masyarakat di Boyolali.
Selain itu, pihaknya juga terus menginstruksikan pada setiap desa di wilayah Boyolali membentuk Kampung Germas, di mana melalui program ini, masyarakat mempunyai kesadaran sendiri untuk melaksanakan protokol kesehatan, demikian Ratri S Survivalina.
Baca juga: Kasus pertama, seorang warga Boyolali dinyatakan positif COVID-19
Baca juga: Ribuan karyawan perusahaan di Boyolali dirumahkan dampak COVID-19
Baca juga: Pemkab Boyolali siapkan RS khusus pasien COVID-19
Baca juga: Berkah pandemi corona, warga disabilitas kebanjiran pesanan masker
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020