Seiring upaya di seluruh dunia untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan, hal yang sama juga terjadi di sektor perkeretaapian, sarana transportasi massal, di mana terdapat antisipasi yang tinggi untuk sarana perkeretaapian generasi mendatang yang beroperasi menggunakan energi bersih, seperti hidrogen, kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip Jumat.
Hidrogen memastikan dampak lingkungan yang minimal karena tidak mengeluarkan karbon dioksida saat digunakan sebagai sumber energi dan dapat diproduksi dari berbagai bahan mentah menggunakan energi terbarukan.
Baca juga: Porsche Panamera Turbo S E-Hybrid segera meluncur
Baca juga: Penjualan kendaraan plug-in hybrid Volvo meningkat 80 persen
Oleh karena itu, pengembangan sarana kereta api inovatif bertenaga hidrogen akan berkontribusi pada pengembangan masyarakat rendah karbon karena membantu mengekang pemanasan global dan mendiversifikasi sumber energi.
Teknologi sistem penggerak hibrida kereta api Hitachi dikembangkan dengan JR East, dan teknologi Toyota berdasarkan pengembangan kendaraan listrik sel bahan bakar Mirai dan bus sel bahan bakar SORA, diterapkan pada kereta ramah lingkungan itu.
Ketiga perusahaan tersebut akan menyesuaikan sel bahan bakar yang digunakan pada mobil untuk aplikasi kereta api.
Bersama-sama, mereka akan membuat kendaraan uji hibrida (sel bahan bakar) dengan tujuan mencapai kontrol output daya tinggi yang diperlukan untuk menggerakkan kereta api, yang jauh lebih besar daripada mobil.
Baca juga: Maserati berikan kisi-kisi dari Ghibly hybrid
Baca juga: Toyota tarik ribuan Prius dan Corolla Hybrid
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020