Lurah Karet Kiki Muhammad Akbar, Jumat, menyebutkan petugas PPSU ini telah bekerja membersihkan sisa-sisa kerusuhan sejak dini hari hingga pagi hari.
"Kita lakukan pembersihan tadi dari pukul 00.00 sampai dengan 02.00 WIB dengan 20 personel, lalu dilanjut lagi pukul 05.00 pagi sampai jam 06.00 juga dengan 20 personel," kata Kiki.
Kiki menyebutkan, malam hari petugas PPSU Karet fokus membersihkan di area luar fasilitas umum yang dirusak untuk memastikan area jalan bersih pagi harinya.
Lalu pembersihan dilanjutkan pagi hari untuk bagian dalam halte dan stasiun hingga kondisi bersih kembali.
"Tadi malam kita fokus bersihkan di bagian luar saja, karena bagian dalam penuh asap, jadi menyulitkan petugas," ujarnya.
Menurut Kiki, fasilitas umum di wilayahnya yang dirusak oleh massa, yaitu Halte TransJakarta di Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra depan Chase Plaza.
Kerusakan yang dialami kedua fasilitas umum tersebut cukup parah. Massa merusak kaca-kaca di Stasiun MRT serta tiang parkir sepeda termasuk tiga sepeda sewa.
"Ada dua sepeda sewa dirusak, satu sepeda dibakar," ujarnya.
Kerusakan cukup parah terjadi di Halte TransJakarta Karet-Sudirman. Perusuh merusak kaca bangunan halte beserta peralatan elektronik yang ada di dalamnya.
Massa perusuh juga merusak pot-pot tanaman serta melakukan pembakaran di fasilitas umum tersebut.
"Satu toren air dibakar massa," kata Kiki.
Baca juga: Wali Kota Jaksel inventarisasi kerusakan fasilitas akibat aksi massa
Baca juga: TransJakarta tetap beroperasi normal
Kiki menyebutkan, petugasnya membersihkan sisa-sisa kericuhan di kedua titik tersebut, mengangkat batu-batu yang dilempari perusuh, ambu sisa pembakaran, puing-puing kaca dan alumunium.
Sampah-sampah sisa kerusuhan diangkut menggunakan satu unit mobil truk bermuatan empat meter kubik.
Hingga kini situasi dan kondisi di kawasan Halte Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra telah normal kembali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak MRT dan TransJakarta, katanya mereka tetap beroperasi melayani, hanya saja haltenya belum dioperasikan dulu," kata Kiki.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan anggaran sekitar Rp25 miliar untuk memperbaiki fasilitas milik Pemprov DKI Jakarta yang dirusak massa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis.
Berdasarkan data yang didapat dari pihak TransJakarta ada 18 halte yang jadi sasaran amuk massa. Delapan di antaranya dibakar dan 10 lainnya mengalami kerusakan parah.
Baca juga: MRT Jakarta beroperasi normal di Ibu Kota
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020