Para peneliti yakin bahwa memberikan cairan antibodi kepada pasien COVID-19 di awal gejala mampu memperkuat respons antibodi alami melawan virus, sehingga mengurangi resiko penyakit parah serta kematian.
Perusahaan farmasi Emergent BioSolutions, Grifols S.A, CSL Behring dan juga Takeda Pharmaceutical bekerja sama memasok cairan antibodi tersebut, demikian NIH.
Penelitian, yang menguji cairan antibodi yang dibuat dengan plasma pasien sembuh COVID-19, dilakukan pada orang dewasa rawat inap di Amerika Serikat, Meksiko dan 16 negara lainnya.
Tujuan utama dari uji klinis tersebut adalah untuk membandingkan status kesehatan pasien yang menerima gabungan obat tersebut dengan mereka yang menerima remdesivir saja, setelah sepekan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Eropa beli remdesivir Gilead untuk 500 ribu pasien COVID-19
Baca juga: Obat penanganan COVID-19 racikan holding BUMN farmasi siap digunakan
Baca juga: Pfizer teken kontrak produksi remdesivir buatan Gilead untuk COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020