"Mereka menunjukkan kemajuan pesat dari sisi fisik. Hal ini memudahkan tim pelatih untuk menggelar berbagai pola latihan," ujar Sudirman, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Jumat.
Bahkan, menurut Sudirman, hasil 'bleep test' tersebut lebih baik daripada uji serupa yang digelar pada 22 Agustus 2020.
Bleep test lazim digelar untuk melihat kebugaran pemain menjelang kompetisi atau dalam hal ini Liga 1 Indonesia.
Baca juga: Pelatih: Persija tidak berleha-leha di tengah penundaan Liga 1
Baca juga: Marco Motta ikuti latihan perdana setelah Persija libur empat hari
Persija memang terus menyiapkan para pemainnya meski lanjutan Liga 1 musim 2020 ditunda karena pandemi COVID-19.
'Bleep test' sendiri merupakan uji kebugaran yang lazim digunakan di dunia olahraga dengan tujuan untuk melihat kondisi stamina seorang atlet.
Pada umumnya, tes dilakukan dengan berlari sejauh sekitar 20 meter dan kembali lagi ke titik sebelumnya setelah terdengar bunyi 'bip'.
Lari dari satu titik ke titik yang lain dilakukan secara berulang-ulang. Jeda antar bunyi 'bip' semakin lama semakin cepat dan membuat para pemain harus menyesuaikan larinya dengan bunyi tersebut.
Baca juga: Persija promosikan enam pemain belia ke tim senior
Lanjutan Liga 1 Indonesia 2020 di tengah pandemi COVID-19, yang seharusnya dimulai 1 Oktober 2020, ditunda oleh PSSI.
Liga 1, dan juga Liga 2 2020, untuk sementara tidak dapat dilaksanakan karena ketiadaan izin keramaian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia lantaran masih tingginya kasus COVID-19.
PSSI berharap kompetisi berlangsung kembali pada November 2020 agar jalannya tidak terbentur agenda-agenda seperti Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Baca juga: Persija hormati keputusan penundaan liga dan tetap lanjutkan latihan
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020