• Beranda
  • Berita
  • Menjaga kesehatan mental saat pandemi dengan "mindfulness"

Menjaga kesehatan mental saat pandemi dengan "mindfulness"

9 Oktober 2020 22:17 WIB
Menjaga kesehatan mental saat pandemi dengan "mindfulness"
Siswa Sekolah Global Sevilla mempraktikkan metodehidup berkesadaran atau "mindfulness". (Indriani)
Situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan juga pembatasan yang dilakukan saat pandemi COVID-19 membuat seseorang mudah dihinggapi rasa cemas dan juga rentan stres.

Tak terkecuali pada siswa, yang kini mereka tidak bisa lagi belajar di sekolah dan bertemu dengan teman-temannya. Begitu juga pada para guru maupun orang tua yang harus beradaptasi dengan pola pendidikan jarak jauh (PJJ).

Untuk itu perlu upaya mengelola stres agar tidak berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan mental. Ada cara unik yang dilakukan Sekolah Global Sevilla, yakni dengan mengajak insan pendidikan, para orang tua maupun siswa untuk mengikuti praktik mindfulness.

Mindfulness merupakan momen kesadaran saat seseorang berlatih membawa perhatian penuh. Pikiran kita dipusatkan pada apa yang terjadi pada saat itu. Praktik mindfulness perlu dilakukan agar seseorang tidak terjebak dengan masa lalu maupun masa depan, serta penerimaan kondisi saat ini tanpa memberikan penilaian.

Guru SD Global Sevilla, Maria Caleste Arias, mengatakan mindfulness dapat dilakukan pada semua aktivitas, mulai dari melukis, memasak, makan, dan lainnya. Kegiatan mindfulness biasa dilakukan sekolah itu sebelum memulai pembelajaran.

Pada peringatan ulang tahun sekolah Global Sevilla ke-18, misalnya, sekolah mengajak orang tua dan siswa secara bersama-sama untuk melakukan praktik mindfulness yang bermanfaat dilakukan saat pandemi COVID-19.

"Biasanya mindfulness dilakukan secara langsung di sekolah, namun karena pandemi COVID-19 dilakukan secara daring," kata dia.

Praktik mindfulness dapat dilakukan melalui hobi dan kegiatan sehari-hari. Memasak dengan mindfulness, misalnya, dilakukan dengan penuh kesadaran, dihayati, dan mensyukuri proses memasak. Mulai dari memperhatikan seksama setiap proses memasak, menentukan tujuan, menghargai makanan, dan fokus serta benar-benar merasakan makanan yang telah dimasak.

Praktik mindfulness juga dapat dilakukan dalam kegiatan melukis. Melukis dapat menjadi latihan untuk mengurangi rasa cemas. Dengan melukis yang membutuhkan kesabaran itu, dapat membuat orang menyadari perasaan sendiri tanpa perlu menjadi resah dan cemas.

Untuk siswa, mindfulness dapat dilakukan dengan kegiatan yang juga menyenangkan, seperti makan, minum teh, membaca, dan mendengar dengan penuh kesadaran.

Dengan menerapkan praktik mindfulness pada saat makan, dapat mengubah pengalaman makan menjadi jauh lebih menyenangkan. Kegiatan makan harus dilakukan dengan kegiatan penuh dan tidak boleh dibarengi kegiatan menonton, membaca maupun main game. Siswa dapat merasakan bagaimana rasa nasi yang dimakannya.

Kegiatan tersebut harus dilakukan secara penuh, tanpa diiringi dengan kegiatan lain. Praktik mindfulness terbukti membawa perubahan positif pada siswa.

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa individu yang menerapkan mindfulness, adalah individu yang memiliki fisik dan mental yang sehat, tidak mudah cemas, tidak mudah depresi, memandang hidup lebih baik, dan memiliki hubungan positif dengan orang lain.

Penelitian dari Bluth dan Blanton pada 2014 menunjukkan bahwa mindfulness dapat membantu remaja untuk mencapai kesejahteraan dan kesehatan
emosi serta terhindar dari perilaku kekerasan, perundungan dan bolos sekolah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wenita Cynti Savitri dan Ratih Arruum Listyandini pada 2017 pada remaja di Jakarta menunjukkan bahwa mindfulness berperan positif secara signifikan pada setiap dimensi kesejahteraan psikologis pada remaja.

Mindfulness paling berkontribusi, khususnya terhadap dimensi penguasaan lingkungan. Hal itu mengindikasikan bahwa remaja yang lebih memiliki kesadaran utuh dan memberi perhatian penuh mengenai diri dan kehidupannya sehari-hari, akan mampu untuk mengatur lingkungan, memiliki kontrol terhadap aktivitas yang dijalani, menggunakan secara efektif kesempatan dalam lingkungan, mampu memilih, serta menciptakan konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai yang dimilikinya.

Selain itu, mindfulness juga memiliki kontribusi positif pada aspek kesejahteraan psikologis lainnya, yaitu tujuan hidup, pertumbuhan diri, penerimaan diri, kemandirian, hubungan positif dengan orang lain.


Bentuk karakter

Superintendent Sekolah Global Sevilla, Michael Thia, mengatakan sekolah tersebut sudah menerapkan mindfulnes sejak empat tahun yang lalu.

Praktik mindfulness merupakan salah satu upaya menanamkan pembentukan karakter dalam diri siswa.

"Kami fokus pada latihan kesadaran di keseharian melalui bernafas dan sadar akan lingkungan sekitar," kata Michael.

Kegiatan tersebut bertujuan melatih kemampuan untuk mendapatkan perhatian yang berkualitas di sini dan saat ini.

Michael menjelaskan pihaknya menerapkan metode tersebut agar siswa maupun guru tidak hanya fokus mengajarkan anak akan pengetahuan, tetapi juga kepada kemampuan nonteknis.

"Kemampuan nonteknis itu dapat bermanfaat bagi siswa dalam mengelola tekanan," ujar dia.

Metode mindfulness sangat dibutuhkan di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat dan mempengaruhi kehidupan manusia.

"Mindfulness membantu mengembalikan fokus kita, sehingga dapat menjadi manusia seutuhnya yang percaya pada nilai luhur, berfikir secara mandiri, bekerja sama dan menyayangi sesama," kata dia.

Saat pembelajaraan daring atau PJJ diterapkan, praktik mindfulness terbukti mengurangi stres pada siswa.

Selain aktivitas untuk siswa, untuk guru dan staf, orang tua murid juga diajak berpartisipasi dalam berbagai macam aktivitas mindfulness, seperti mindful planting.

"Itu semua mengingatkan kita untuk menyadari bahwa setiap makanan dan minuman itu berasal dari alam dan jerih payah orang lain, seperti petani. Juga mengajarkan agar bersyukur dan menghargai alam dan bumi kita," kata Michael.

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020