• Beranda
  • Berita
  • 300 rumah warga di Kelurahan Ciganjur terendam banjir 150 cm

300 rumah warga di Kelurahan Ciganjur terendam banjir 150 cm

10 Oktober 2020 22:22 WIB
300 rumah warga di Kelurahan Ciganjur terendam banjir 150 cm
Petugas Damkar Jakarta Selatan membantu evakuasi warga Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, terdampak banjir dan longsor, Sabtu (10/10/2020). ANTARA/HO-Damkar Jakarta Selatan/aa.
Sebanyak 300 rumah warga di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Cinganjur, Jakarta Selatan, terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 70 cm hingga 150 cm, Sabtu malam.

Camat Jagakarsa H Alamsah menyebutkan banjir bersumber dari luapan anak Kali Setu akibat curah hujan yang tinggi serta kiriman air dari wilayah Depok.

"Hujan cukup deras, selain itu di Depok juga hujan, Kali Baru ini alirannya di Depok," kata Alamsyah.

Ia mengatakan luapan anak Kali Baru dikarenakan tebok pembatas kali di kawasan Melati Residen jebol sehingga air meluber masuk ke pemukiman warga di RT 04/RW 02.

Sejumlah rumah warga yang berada di pinggir kali juga rusak, satu warga meninggal dunia dan dua orang lainnya terluka akibat kejadian tersebut.

"Yang dua sudah dievakuasi di Rumah Sakit Sibron, satu lagi informasinya meninggal dunia di Rumah Sakit Marinir," kata Alamsyah.

Baca juga: Banjir merendam permukiman penduduk di Pasar Rebo
Baca juga: Banjir akibat luapan Kali Cipinang di Jaktim meluas
Baca juga: Tembok pembatas sungai roboh, rumah warga di Ciracas terendam banjir


Menurut Alamsyah, korban meninggal akibat tertimpa bangunan rumahnya yang rusak diterjang air luapan anak Kali Setu. Hingga kini air masih cukup tinggi menggenangi pemukiman warga di Jalan Damai.

Pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi penampungan bagi warga yang mengungsi, namun sebagian besar warga memilih bertahan di lantai dua rumahnya.

"Dinas Sosial DKI sudah mendirikan tenda di lokasi untuk warga mengungsi, yang kita butuhkan bantuan makanan," kata Alamsyah.
Baca juga: Hujan deras sebabkan sejumlah lokasi di Jaktim tergenang

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020