Truk berbahan bakar hidrogen yang dikombinasikan dengan baterai listrik itu diklaim memiliki kemampuan luar biasa tanpa menghasilkan emisi berbahaya.
Kolaborasi ini memperluas upaya yang ada untuk mengembangkan FCET 25 ton untuk pasar Jepang yang diumumkan awal tahun ini.
Truk hidrogen Toyota dan Hino itu diharapkan sudah mulai dipasarkan pada paruh pertama 2021.
"Versi sel bahan bakar Seri Hino XL adalah solusi yang sama-sama menguntungkan bagi pelanggan dan komunitas. Ini akan menjadi senyap, mulus, dan bertenaga sementara hanya mengeluarkan air," kata Tak Yokoo, Senior Executive Engineer, Toyota Research and Development, dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu.
"Memperluas warisan kebanggaan kami dari powertrain Hino, Teknologi Sel Bahan Bakar Toyota menawarkan kepada pelanggan kami kendaraan tanpa emisi yang layak secara komersial dalam waktu dekat," kata Glenn Ellis, Wakil Presiden Senior Pengalaman Pelanggan Hino.
"Hino berbagi fokus yang sama dengan Toyota dalam hal daya tahan, keandalan, dan inovasi dengan pelanggan sebagai pusat desain yang membuat kolaborasi ini menjadi pengubah permainan."
Baca juga: Hino Hybrid diklaim cocok untuk pasar Indonesia
Baca juga: Hino pamer bus listrik di GIIAS
Baca juga: Toyota akan kembangkan truk listrik untuk pasar Amerika Utara
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020