• Beranda
  • Berita
  • Pencarian korban kapal cumi tenggelam diperluas Basarnas Pangkalpinang

Pencarian korban kapal cumi tenggelam diperluas Basarnas Pangkalpinang

13 Oktober 2020 13:59 WIB
Pencarian korban kapal cumi tenggelam diperluas Basarnas Pangkalpinang
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar (kiri) saat meninjau fasilitas Basarnas Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (13/10/2020). ANTARA/Aprionis.

Saat ini pencarian seorang nelayan korban kapal cumi tenggelam yang masih hilang diperluas ke wilayah bagian timur dan utara perairan Tanjung Sangkar,

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperluas pencarian nelayan korban kapal cumi yang tenggelam di Perairan Tanjung Sangkar, Kabupaten Bangka Selatan.

"Saat ini pencarian seorang nelayan korban kapal cumi tenggelam yang masih hilang diperluas ke wilayah bagian timur dan utara perairan Tanjung Sangkar," kata Kepala Bagian Humas Basarnas Kota Pangkalpinang, Syamsudin di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan kapal cumi bermuatan dua orang nelayan ini tenggelam pada Minggu (11/9) malam di Perairan Tanjung Sangkar Kabupaten Bangka Selatan  karena dihantam gelombang tinggi disertai angin kencang.

"Kemarin (Senin, 12/9), salah seorang nelayan kapal cumi naas tersebut sudah ditemukan dengan selamat, sementara satu orang korban lainnya hilang dan masih dilakukan pencarian," katanya.

Menurut dia dalam pencarian korban kapal cumi ini, Basarnas mengerahkan lima kapal menyisir bagian utara dan timur perairan Tanjung Sangkar lokasi tenggelamnya kapal cumi berkapasitas kecil tersebut.

"Kemarin pencarian korban ini difokuskan di sebelah barat Tanjung Sangkar dan sekarang lebih diperluas ke bagian utara, timur perairan tersebut," katanya.

Ia menambahkan kendala pencarian korban kapal cumi ini, karena kondisi cuaca di perairan yang kurang bersahabat seperti gelombang tinggi, angin kencang dan hujan lebat.

"Meski cuaca kurang bersahabat, kita terus berupaya mencari nelayan kapal cumi ini hingga korban ditemukan," kata Syamsudin.

Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengimbau masyarakat nelayan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati, guna mencegah kecelakaan di laut.

"Saat ini tinggi gelombang di perairan Babel berkisar 2 hingga 2,5 meter dan cukup membahayakan kapal-kapal nelayan berukuran kecil," katanya. 


Baca juga: Tim Basarnas Bangka Belitung lakukan pencarian nelayan hilang

Baca juga: Percepat cari nelayan hilang, SAR Pangkalpinang terjunkan kapal cepat

Baca juga: Nelayan Pangkalpinang utamakan tangkap cumi-cumi

Baca juga: Ombak Tinggi, Nelayan Pangkalpinang Takut Melaut

Pewarta: Aprionis
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020