Dengan sinergi ini pemerintah dapat lebih fokus dalam upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Bank Indonesia (BI) sudah membeli Surat Berharga Negara (SBN) pemerintah di pasar perdana baik melalui mekanisme pasar maupun pembelian secara langsung mencapai total Rp289,86 triliun hingga 8 Oktober 2020 untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan sinergi ini pemerintah dapat lebih fokus dalam upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN),” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers daring di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Perry Warjiyo proyeksi BI alami defisit Rp21,8 triliun pada 2021
Gubernur BI merinci bank sentral ini membeli SBN dengan mekanisme pasar sebesar Rp60,18 triliun termasuk skema lelang, green shoe option dan private placement berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara BI dan Menteri Keuangan 16 April 2020.
Selain itu, realisasi pendanaan dan pembagian beban untuk kebutuhan public atau public goods dalam APBN oleh BI melalui pembelian SBN secara langsung mencapai Rp229,68 triliun sesuai SKB 7 Juli 2020.
Baca juga: Pemerintah tetapkan hasil penjualan SR013 sebesar Rp25,67 triliun
Tak hanya itu, lanjut dia, BI juga sudah merealisasikan pembagian beban atau burden sharing dengan pemerintah untuk pendanaan non public goods bagi UMKM dalam APBN 2020 mencapai Rp90,88 triliun sesuai SKB 7 Juli 2020.
“Sinergi ekspansi moneter BI dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah dalam mendorong PEN diperkuat. BI melanjutkan komitmen pendanaan APBN melalui pembelian SBN dari pasar perdana dalam rangka UU Nomor 2 tahun 2020,” katanya.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020