PT Pelindo IV melanjutkan investasi untuk pembangunan Kendari New Port (KNP) guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian timur di tengah pandemi COVID-19.Meski seluruh dunia termasuk Indonesia tahun ini dilanda musibah pandemi COVID-19, namun sejumlah investasi tetap harus berjalan sebagaimana yang ditetapkan.
"Meski seluruh dunia termasuk Indonesia tahun ini dilanda musibah pandemi COVID-19, namun sejumlah investasi tetap harus berjalan sebagaimana yang ditetapkan," kata Dirut PT Pelindo IV Prasetyadi di Makassar, Selasa .
Alasannya, ekonomi harus terus berputar dan kebutuhan logistik masyarakat harus bisa terpenuhi dengan baik.
Baca juga: Pelindo IV gandeng Nindya Karya bangun dermaga kontainer
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) adalah salah satu perusahaan pelat merah yang tahun ini juga menggenjot investasi di tengah pandemi. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan, BUMN ini juga turut serta bertanggung jawab atas kelancaran logistik demi kestabilan perputaran ekonomi utamanya di wilayah Indonesia Timur.
Salah satu yang menjadi fokus investasi Pelindo IV tahun ini, lanjut Prasetyadi, adalah KNP di Sulawesi Tenggara.
Dirut Pelindo IV mengatakan bahwa pihaknya pada 2020 - 2024 akan melakukan investasi jangka menengah untuk pengembangan KNP dengan melakukan perluasan lapangan penumpukan melalui reklamasi seluas 25 hektare.”
Baca juga: Pelabuhan Patimban siap beroperasi Desember 2020
Selain itu, akan dilakukan perpanjangan dermaga 300 x 35 meter persegi dan trestle 2 seluas 10 x 40 meter persegi. Juga pengadaan 2 unit Container Crane (CC), pengadaan 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 1,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 30 hektare.
Prasetyadi mengatakan selain jangka menengah, pihaknya juga berencana melakukan investasi untuk jangka panjang yang akan dimulai pada 2025 dan ditarget rampung di 2034.
Investasi yang akan dilakukan yakni, perluasan lapangan penumpukan dengan reklamasi seluas 39 hektare dan perpanjangan dermaga 200 x 35 meter persegi dan trestle.
“Kemudian pengadaan 2 unit CC, 6 unit RTG dan kapasitas terminal penumpukan kurang lebih 3,5 juta TEUs per tahun di atas lahan seluas 69 hektare,” jelasnya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020