• Beranda
  • Berita
  • Saham Prancis balik melemah, indeks CAC 40 merosot 0,64 persen

Saham Prancis balik melemah, indeks CAC 40 merosot 0,64 persen

14 Oktober 2020 05:14 WIB
Saham Prancis balik melemah, indeks CAC 40 merosot 0,64 persen
BNP Paribas. ANTARA/REUTERS/Charles Platiau

Kelompok perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Prancis BNP Paribas menderita kerugian paling besar

Saham-saham Prancis ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa (13/10/2020), berbalik melemah dari kenaikan tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 0,64 persen atau 31,68 poin, menjadi menetap di 4.947,61 poin.

Indeks CAC 40 terangkat 0,66 persen atau 32,48 poin menjadi 4.979,29 poin pada Senin (12/10/2020), setelah naik 0,71 persen atau 34,87 poin menjadi 4.946,81 poin pada Jumat (9/10/2020), dan menguat 0,61 persen atau 29,94 poin menjadi 4.911,94 poin pada Kamis (8/10/2020).

Baca juga: Wall Street dibuka bervariasi, Indeks Dow Jones turun 98,70 poin

Kelompok perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Prancis BNP Paribas menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,07 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Prancis Societe Generale yang jatuh 3,95 persen, serta kelompok perusahaan perbankan internasional layanan penuh Credit Agricole SA terpangkas 3,79 persen.

Sementara itu, dikutip dari Xinhua, perusahaan real estat komersial Eropa Unibail-Rodamco-Westfield SE terangkat 2,92 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jasa pembayaran dan transaksional Prancis Worldline yang menguat 2,72 persen, serta perusahaan telekomunikasi multinasional Orange SA naik 1,61 persen.

Baca juga: Saham Singapura ditutup naik, Indeks Straits Times terkerek 0,6 persen
Baca juga: Saham China perpanjang keuntungan, ditopang data perdagangan domestik
Baca juga: Saham Tokyo ditutup lebih tinggi didukung data kuat perdagangan China

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020