• Beranda
  • Berita
  • Jurus menggerakkan industri otomotif lewat modifikasi

Jurus menggerakkan industri otomotif lewat modifikasi

14 Oktober 2020 20:42 WIB
Jurus menggerakkan industri otomotif lewat modifikasi
Alat Mekanis Multiguna Perdesaan/AMMDes (ANTARA/HO)
Otomotif adalah salah satu industri yang terpukul dampak pandemi COVID-19.

Hal itu tercermin dari data penjualan mobil Januari-Agustus 2020 sebanyak 323 ribu unit, cuma setengah dari pencapaian periode yang sama tahun lalu yang mencapai 661 ribu unit.

Meski dalam tiga bulan pertama 2020 penjualan berjalan sesuai rencana, namun pukulan pandemi langsung terasa pada April 2020. Jika Maret 2020 terjual 76 ribu unit mobil, maka pada April hanya 7 ribuan unit saja.

Hal itu memaksa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memangkas target semula, dari 1,1 juta unit menjadi 600 ribu unit hingga tutup tahun 2020 yang hanya menyisakan kurang dari tiga bulan lagi.

Baca juga: Kemenperin dorong industri modifikasi mobil perdesaan AMMDes Digimodz

Industri otomotif tidak berjalan sendirian. Dalam ekosistem mereka terdapat rantai pasok yang melibatkan industri lain, misalnya logam, karet, kaca, plastik dan bahan baku lain untuk komponen.

Hal itu belum termasuk keterlibatan industri teknologi untuk mesin, keamanan, hiburan, dan perangkat lainnya.

Di lapisan selanjutnya, ada industri komponen dari slow moving hingga fast moving, kemudian aftermarket dan aksesori.

Jika industri bahan baku berkaitan langsung dengan jumlah mobil yang diproduksi, maka industri aftermarket dan aksesori masih bisa berharap dari kendaraan yang ada di garasi konsumen atau yang kini beredar di jalanan.

Industri aftermarket dan aksesori dalam lingkup modifikasi itulah yang setidaknya diharapkan dapat mendorong geliat otomotif dan menjadi jurus untuk menggerakkan industri ini dalam masa pandemi.

Modifikasi merupakan hobi yang tidak mengenal batasan usia, dengan tren yang terus bermunculan yang diaplikasikan ke dalam berbagai aliran, sebut saja retro, street racing, JDM, hotrod, dan lain sebagainya.

Kalangan berdompet tebal tentu leluasa memboyong part khusus, bahkan ada juga yang berburu hingga ke luar negeri atau memesan sendiri sesuai desain yang diinginkan (custom).

Baca juga: Modifikasi Vespa ala Gading Marten

Adapun kalangan dengan dana yang tidak banyak, biasanya memilih jalur modifikasi yang praktis dengan membeli komponen purna jual plug n play (PnP), memanfaatkan komunitas atau membeli parts bekas yang juga dijual di berbagai bengkel offline atau online.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) tidak memandang geliat modifikasi dengan sebelah mata.

Sejak tiga tahun lalu, Kemenperin memberikan dukungan kepada Indonesia Modification Expo (IMX) yang menjadi rumah bagi industri modifikasi di Nusantara.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri modifikasi ibarat gerbang yang membuka kreativitas para kreator dan produsen parts, pengusaha bengkel, hingga pemilik mobil (konsumen) turut menyumbang ide saat mengubah kendaraannya.

Ide-ide kreatif itu dituangkan pada mobil secara custom, kemudian menjadi tren setelah dipamerkan dan viral di media sosial, lalu menginspirasi masyarakat lainnya.

"Sejalan dengan perkembangan industri kendaraan bermotor, sektor modifikasi juga mengalami perkembangan sangat positif. Indikator munculnya expo seperti IMX yang memicu perkembangan produk-produk dan bengkel modifikasi," kata Agus Gumiwang saat membuka IMX 2020 secara virtual, akhir pekan lalu.

Baca juga: IMX 2020 hadirkan Suzuki Wagon R edisi khusus dan Ignis “Time Attack”
 
Gerobak listrik roda tiga (Gelis) (ANTARA/HO)


Dukungan pemerintah melalui Kemenperin bukan sekadar lisan, melainkan turut mengerahkan Mobil Perdesaaan (Alat Mekanis Multiguna Perdesaan/AMMDes) dalam gelaran itu.

Mobil Perdesaaan AMMDes naik ke panggung modifikasi dengan harapan membuka mata masyarakat bahwa industri otomotif Indonesia yang fokus pada Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) telah memiliki mobil multiguna untuk berbagai kebutuhan mekanis masyarakat.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, menjelaskan bahwa AMMDes mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, di antaranya berfungsi sebagai perontok multiguna, pengupas gabah, pemoles beras, pompa irigasi, pengolah kopi, pembangkit listrik, penjernih air, pembuat es, aplikasi pasca-panen pisang, pengumpan ambulans (ambulance feeder).

Terkait penanganan COVID-19, AMMDes memiliki varian tank dan firefighter yang dapat digunakan sebagai fasilitas penyemprot cairan disinfektan.

Dalam gelaran modifikasi itu lahir inovasi anak bangsa berupa AMMDes Sanitary Solution. Irvan Adipratama sebagai modifikator ingin menjadikan AMMDes sebagai penyedia air bersih yang masih belum merata di sejumlah wilayah.

AMMDes rancangan Irvan akan memuat teknologi penjernih air lengkap dengan bak penyimpanan. Nantinya masyarakat perdesaan akan lebih mudah mendapat akses air bersih, sekaligus menginspirasi penyedia layanan air bersih agar dapat menghadirkan teknologi penjernih air mobile.

Selain menonjolkan fungsi air bersih, AMMDes buatannya juga dibuat dengan gaya mobil balap reli dakar yang terkesan kekinian.

Baca juga: IMX 2020, tiga modifikator bertarung rombak kendaraan listrik Gelis

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan, modifikasi AMMDes diharapkan dapat menjadi saluran inspirasi bagi para desainer digital dalam menuangkan konsep karya sebagai kontribusi yang tepat guna memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan melalui penggunaan AMMDes.

Menurut Putu, peserta Kemenperin AMMDes Digimodz dipersilakan untuk melakukan eksplorasi modifikasi digital mengacu pada dua aspek. Pertama, mengenai styling, yakni perubahan desain tampak depan dan belakang AMMDes, perubahan warna, velg, serta penambahan berbagai aksesori. Kedua, terkait aplikasi, yakni penambahan aplikasi penunjang produktivitas masyarakat perdesaan.

Kendati demikian, ada tantangan di depan mata untuk Kemenperin dan produsen otomotif, yakni bagaimana mengubah ide-ide cemerlang modifikator menjadi kendaraan produksi massal yang berguna untuk hajat hidup orang banyak.

Selain AMMDes, para kretor lokal antara lain Yoong Motor Indonesia, HSR Wheel dan Raptor Indonesia, juga berpartisipasi untuk memodifikasi gerobak listrik roda tiga (Gelis).

Yoong Motor Indonesia mendapat Piala Menteri Perindustrian karena membangun Gelis yang sesuai dengan kebutuhan saat ini, yaitu kendaraan penyemprot disinfektan keliling untuk menjangkau area padat penduduk.

Selain itu konsep tersebut juga bisa menjadi bisnis cuci kendaraan keliling yang saat ini juga tak kalah dibutuhkan para pemilik kendaraan yang sedang mengurangi kegiatan luar ruangannya akibat pandemi.

Ide tersebut membuktikan bahwa modifikasi bukan sekadar hambur-hambur uang, melainkan menciptakan peluang melalui kreasi yang difokuskan pada kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Menperin harapkan IMX 2019 dongkrak minat otomotif anak muda

Gelaran modifikasi juga menarik perhatian masyarakat. Acara yang digelar virtual itu menarik 27.658 ribu pengunjung "check in", yang datang dari 69 kota Indonesia, serta pengunjung virtual dari Amerika, Belanda, serta Jepang.

Angka pengujung itu naik 548 persen jika dibandingkan dengan total pengunjung offline pada gelaran serupa tahun lalu.

Menurut Andre Mulyadi selaku IMX Project Director, konsep penyelenggaraan pameran modifikasi virtual sejalan dengan semangat para kreator dan modifikator yang ingin tetap berkarya selama pandemi.

"Didorong dari banyaknya permintaan teman-teman aftermarket dan modifikasi yang memiliki tekad sama untuk tetap berkarya dan memandang situasi pandemi justru bukan menjadi rintangan, tetapi menjadi peluang yang bisa diatasi dengan bekerja sama,” ujar Andre.

Semangat kerja sama dan tekad untuk tetap berkarya di tengah pandemi adalah kunci untuk memajukan modifikasi, dan tentunya untuk jenis industri lainnya.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), Bambang Soesatyo, yang juga penggemar otomotif dan modifikasi dan hadir dalam ajang IMX, juga sependapat bahwa modifikasi telah menginspirasi di tengah pandemi. Pandemi tidak boleh membuat kita diam dan menyerah dengan keadaan ini.

Kolaborasi antara IMX dengan Kementerian Perindustrian menghadirkan pemahaman baru bagi masyarakat, terutama penikmat otomotif, bahwa modifikasi ternyata sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun industri otomotif yang kreatif.

Baca juga: Pentingnya mendongrak daya beli produk otomotif saat pandemi

Baca juga: Ketika industri otomotif garap peluang di sektor kesehatan

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020