"Secara umum untuk kebutuhan pendidikan dibutuhkan fasilitas internet dengan satelit komunikasi yang ada atau akan diadakan," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi ANTARA, Jakarta, Rabu.
Pandemi COVID-19 telah memaksa berbagai perubahan termasuk dunia pendidikan untuk memanfaatkan teknologi satelit untuk pertemuan jarak jauh.
Baca juga: Kepala LAPAN: "Kiamat" masa ini terjadi ketika satelit terganggu
Baca juga: Lapan selenggarakan Festival Sains Antariksa 2020 secara virtual
Proses belajar tatap muka di kelas telah beralih menjadi kelas daring. Fasilitas multimedia menjadi pendukung untuk menyampaikan pengajaran atau kuliah lisan, disertai bahan tertulis, serta peraga dalam video. Demikian pula, komunikasi data internet diperlukan.
Wilayah-wilayah terpencil juga masih mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh karena kurangnya infrastruktur yang mendukung.
Untuk mencapai semua wilayah di Indonesia, fasilitas satelit dianggap yang paling efisien karena jaringan kabel optik tidak bisa menjangkau pulau-pulau terpencil.
Thomas menuturkan Lapan sedang menyiapkan satelit komunikasi orbit rendah, namun masih fokus untuk komunikasi data.
Dia mengatakan mungkin suatu saat satelit yang sedang dikembangkan itu bisa dimanfaatkan untuk internet yang bisa digunakan untuk pendidikan.*
Baca juga: LAPAN dan PT RAI sepakati riset dan kaji terap teknologi penerbangan
Baca juga: LAPAN waspadai cuaca antariksa yang dapat berpengaruh terhadap Bumi
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020