"Ada sembilan bulan lagi bapak dan ibu menjadi guru penggerak. Sepanjang sembilan bulan ke depan, pembelajaran yang kita jalani pembelajaran yang bermakna," katanya dalam acara webinar di Jakarta, Kamis.
Ia ingin para guru penggerak selama menjalankan proses pembelajaran melakukan refleksi dan terus berbenah diri serta membuka diri untuk mempelajari dan mencoba hal-hal baru.
"Ingat kita sedang menemani belajar murid-murid yang akan mengisi masa depan, masa yang pastinya akan terjadi hal baru. Biasakanlah untuk mengeksplorasi kebaruan. Teruslah mencari cara terbaik untuk diimplementasikan di ruang kelas," katanya.
"Ibu dan bapak tidak belajar sendiri. Banyak fasilitator dan pendamping yang sudah kami seleksi. Mereka adalah teman belajar sekaligus pendukung nomor satu yang ingin melihat terwujudnya Merdeka belajar di kelas," ia menambahkan.
Nadiem juga meminta para guru menyampaikan semua kebingungan, tantangan, maupun keberhasilan selama melakukan pembelajaran.
"Berbagilah setiap kebahagiaan atas perubahan-perubahan. Saya pun juga belajar setiap hari dan menemani bapak dan ibu dalam proses ini," katanya.
Selain itu, Nadiem meminta para guru bergotong royong, saling mendukung, saling menyemangati, dan saling mengajari guna mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi murid.
"Proses ini tidak mungkin mudah, tidak mungkin akan nyaman, dan mungkin ada banyak keraguan, apakah proses ini sudah tepat atau belum. Tidak apa-apa. Keraguan itu wajar, teruslah berproses bersama, tidak ada perlombaan dalam hal ini," katanya.
Baca juga:
639 pendaftar lulus seleksi pendamping calon guru penggerak
Kemendikbud tantang guru ikuti Program Guru Penggerak angkatan kedua
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020