"Ini cerita perjalanan saya di dunia sepakbola, detail dan disampaikan dengan dukungan foto-foto," kata Achsanul Qosasi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Buku setebal 120 halaman ini menyajikan rangkaian kisah perjalanan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu mulai dari PS Merpati, lalu PSJS Jakarta Selatan, Asprov PSSI DKI, menjadi petinggi di PSSI, hingga mengakuisisi Madura United.
Melalui tangannya, Madura United menjelma sebagai salah satu klub elit di kancah tertinggi sepakbola Indonesia, bahkan pernah menyabet gelar Los Galacticos-nya Indonesia karena dihuni sederet pemain mentereng.
Baca juga: Madura United kesulitan cari lawan tanding sesama tim Liga 1
Geliat sepakbola Madura juga mulai menggema di seluruh pelosok. Jika dulu sebagian orang-orang di pulau Garam bangga terhadap Persebaya Surabaya, kini mereka memiliki rasa memiliki klub asal pulaunya sendiri.
Achsanul juga mengisahkan bintang-bintang yang datang silih berganti ke Madura. Bahkan sejak 2012 puluhan pemain asing dari lima benua pernah singgah di Madura dalam buku ini.
Hal lain yang ditulisnya adalah anak perempuannya, Annisa Dzafarina, yang disebut-sebut sebagai titisan Achsanul Qosasi. Putri tunggal AQ itu baru saja lulus dari UEFA Certificate Course dan akan diproyeksikan sebagai penerus ayahnya.
"Sampai enggak sadar, buku ini juga menyebut kami adalah football family," kata dia.
Buku ini juga memuat sederet testimoni. Antara lain dari Greg Nwokolo, Haruna Soemitro, Slamet Nurcahyo, hingga Rahmad Darmawan dan Direktur PT Polana Bola Madura Habib Zia Ulhaq.
Baca juga: Pemain Madura United diminta tak lesu saat menunggu nasib liga
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020