• Beranda
  • Berita
  • IHSG akhirnya terkulai jatuh, dipicu ambil untung dan sinyal deflasi

IHSG akhirnya terkulai jatuh, dipicu ambil untung dan sinyal deflasi

15 Oktober 2020 17:03 WIB
IHSG akhirnya terkulai jatuh, dipicu ambil untung dan sinyal deflasi
Ilustrasi: Pekerja melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui gawainya di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

Pelemahan IHSG hari ini lebih karena aksi profit taking, plus hari ini neraca perdagangan kembali surplus, cuma karena impornya turun lebih dalam dari ekspor. Ini mengkonfirmasi data deflasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore akhirnya terkulai, dipicu aksi ambil untung oleh para investor setelah menguat dalam beberapa hari terakhir.

IHSG ditutup melemah 70,95 poin atau 1,37 persen ke posisi 5.105,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 13,4 poin atau 1,68 persen menjadi 782,88.

"Pelemahan IHSG hari ini lebih karena aksi profit taking, plus hari ini neraca perdagangan kembali surplus, cuma karena impornya turun lebih dalam dari ekspor. Ini mengkonfirmasi data deflasi yang artinya daya beli memang masih lemah," kata Analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Kamis.

Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 3,51 poin

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI pada September 2020 mengalami surplus 2,44 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14,01 dan impor 11,57 miliar dolar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.

Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor keuangan paling dalam yaitu minus 1,86 persen, diikuti sektor properti dan sektor aneka industri masing-masing minus 1,64 persen dan minus 1,45 persen.

Baca juga: BPS: Neraca perdagangan RI surplus 2,4 miliar dolar AS pada September

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp23,29 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 877.901 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,96 miliar lembar saham senilai Rp9,78 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 296 saham menurun, dan 160 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 119,5 poin atau 0,51 persen ke 23.507,23, Indeks Hang Seng turun 508,55 poin atau 2,06 persen ke 24.158,54, dan Indeks Straits Times terkoreksi 34,6 poin atau 1,35 ke 2.520,99.

Baca juga: Saham Korsel terus merosot, Indeks KOSPI jatuh lagi 0,81 persen
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020