"Jumlah pemilih dari kaum milenial saat ini mencapai angka 40 persen, ini angka yang besar karena berpotensi mengubah arah politik dan pembangunan di Provinsi Sumatera Barat lima tahun mendatang," kata Pelaksana tugas Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada sosialisasi Politik Bagi Generasi Muda se-Kota Padang bertema “Menciptakan Generasi Muda Yang Melek Politik Dalam Rangka Menyukseskan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumbar 2020", diselenggarakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang.
Baca juga: PDIP: Politik pendidikan itu mencerdaskan kehidupan bangsa
Hendri meyakini dengan persentase yang cukup besar tersebut generasi milenial akan menjadi elemen penyumbang suara terbanyak.
"Apa lagi saat ini kita saksikan, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur mengincar suara generasi milenial dengan menjadi ikon-ikon generasi milenial sebagai peraup suara," kata Hendri.
Untuk itu, sambung Hendri, pihaknya memandang perlu untuk melakukan sosialisasi pendidikan politik kepada generasi milenial di Kota Padang untuk memastikan mereka memahami semua proses politik yang ada, kemudian dapat memaksimalkan fungsi dan peran sebagai anak muda dan sebagai anggota masyarakat dalam menyukseskan pilkada serentak.
Baca juga: MPR: Lawan praktik politik uang dengan pendidikan yang baik
"Kalau saat ini, masing-masing anak muda, memiliki akun facebook dan instagram, kemudian setiap akun memiliki pertemanan 3.000 orang saja, dan setiap orang menyosialisasikan pentingnya Pilkada, serta ajakan ikut aktif dalam Pilkada, maka partisipasi pemilih akan meningkat, " katanya.
Ia berharap para peserta yang mengikuti sosialisasi dapat mengikuti dengan seksama dan ilmu yang didapat bermanfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia dan Kota Padang di masa mendatang.
Sementara Kepala Kesbangpol Kota Padang Yuska Librafortunan mengatakan penyelenggaraan sosialisasi pendidikan politik bagi generasi muda ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda se Kota Padang.
Ia menilai selama ini ada indikasi generasi muda yang cuek atau apatis terhadap Pilkada dan tidak mau tahu terhadap proses dan pelaksanaannya. Melalui pelatihan ini kami mengharapkan pemahaman tentang pentingnya peran pemuda dalam kontestasi politik.
Baca juga: MPR: Perlu pendidikan politik tekan dampak praktik oligarki
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020