"Kami mengalami beberapa masalah dengan sistem internal kami dan tidak memiliki bukti adanya pelanggaran keamanan atau peretasan," cuit @TwitterSupport, Jumat pagi.
Baca juga: Twitter tambah transkripsi di cuitan audio
Pantauan Antara dari laman Down Detector, laporan gangguan penggunaan sosial media tersebut muncul sejak sekitar Jumat, pukul 04.15 WIB, dengan jumlah 150 laporan.
Kurva laporan meningkat drastis, dan mencapai puncaknya pada pukul 04.45 WIB dengan jumlah 55.984 laporan. Dari peta Down Detector, gangguan terpantau dialami hampir seluruh wilayah di dunia.
Pada pukul 06.16 WIB, Twitter lewat akun @TwitterSupport mengatakan sedang berusaha mengatasi gangguan tersebut.
Twitter telah kembali normal, dengan kurva gangguan terpantau mulai melandai sejak pukul 07.00 WIB, dengan jumlah 2.752 laporan.
Melalui web API status Twitter, pukul 07.11 WIB, perusahaan media sosial, yang sempat mengalami peretasan besar-besaran pada pertengahan tahun, itu mengatakan bahwa gangguan telah teratasi.
"Kami terus memantau masalah tersebut, dan semuanya tampak telah kembali normal," ujar Twitter.
Baca juga: Twitter sebut cuitan Trump "kebal corona" langgar aturan platform
Baca juga: Twitter tambah lebih banyak label peringatan jelang pemilu AS
Baca juga: Warganet manfaatkan Twitter untuk gali informasi belanja "online"
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020