"Pokoknya kami Siaga I, 2/3 kekuatan kita kerahkan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono di Mako Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat.
Budi menjelaskan, pihaknya melakukan penyekatan di sejumlah wilayah perbatasan dan pengamanan objek-objek vital yang terdapat di wilayah Jakarta Selatan.
Penyekatan dilakukan di batas wilayah Tangerang Selatan dan wilayah lainnya seperti di Jalan H Juanda Ciputat, Jalan Haji Baung Pondok Ranji, Jalan Pahlawan Rampoa, Jalan Raya Mars Raya Ciputat Timur dan Jalan Ciredu Raya.
Pencegah utama yang dilakukan aparat Kepolisian adalah massa aksi yang berasal dari kalangan pelajar.
"Kami tetap lakukan penyekatan di batas-batas kota, tetap adik-adik (pelajar) ini dicegah jangan sampai ke arah tempat unjuk rasa, kita benar-benar kita intensif di situ," kata Budi.
Baca juga: 8.000 personel gabungan kawal aksi BEM SI di Istana Merdeka
Baca juga: TransJakarta modifikasi 6 rute layanan imbas aksi di Istana Merdeka Pencegahan ini dilakukan agar jangan sampai para pelajar tersebut dimanfaatkan untuk melakukan aksi yang berujung pada kericuhan.
Dari beberapa aksi demonstrasi yang terjadi sejak Senin (5/10) hingga Kamis (8/10) ada indikasi para pelajar diajak dan diiming-imingi imbalan.
Selama masa demonstrasi tersebut, Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan 288 pelajar yang hendak ikut berunjukrasa.
"Jangan sampai adik-adik (pelajar) menjadi pelaku, seperti kita ketahui dua kali kemarin demo ricuhkan, walau akhirnya sebentar tidak meluas kemana-mana, tapi tetap intinya kita cegah," kata Budi.
Elemen BEM SI berencana berunjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja (Ciptaker) di Istana Merdeka pada Jumat ini.
Baca juga: Arus lalu lintas di DKI Jakarta lancar menjelang demonstrasi
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020