• Beranda
  • Berita
  • Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat

Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat

16 Oktober 2020 13:40 WIB
Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat
Hasil survei Indometer terkait elektabilitas calon presiden. ANTARA/HO-Survei Indometer/am.

Sementara, Ganjar naik dari 15,4 persen menjadi 16,5 persen, menyisakan selisih tipis 0,3 persen saja dengan Prabowo

Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kurun waktu tiga bulan masih belum terkalahkan, namun elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makin mendekati Prabowo.
 
Temuan survei Indometer menunjukkan elektabilitas Prabowo bertengger di angka 16,8 persen, melemah dari survei pada bulan Juli 2020 sebesar 17,6 persen.
 
"Sementara, Ganjar naik dari 15,4 persen menjadi 16,5 persen, menyisakan selisih tipis 0,3 persen saja dengan Prabowo," kata Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat.
 
Pada posisi berikutnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama-sama mengalami penurunan elektabilitas.
 
Kang Emil turun dari 11,3 persen menjadi 10,6 persen, sedangkan Anies lebih dalam turunnya dari 10,1 persen menjadi hanya 8,9 persen.

Baca juga: Survei: Publik percaya Jokowi mampu atasi pandemi dan resesi

Baca juga: Survei: Hanya 31,2 persen publik tahu UU Ciptaker
 
"Prabowo dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai capres 2024, sementara Ridwan Kamil dan Anies berpotensi kuat menjadi calon wakil presiden," katanya.
 
Menurut Leonard, figur Prabowo dan Ganjar merepresentasikan koalisi dua partai politik besar yang sedang berkuasa saat ini, yaitu PDIP dan Gerindra.
 
Masalahnya, apakah PDIP akan mengusung Ganjar ataukah mendorong Puan Maharani pada 2024.
 
Kenaikan elektabilitas Ganjar tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Di tengah masa pandemik COVID-19 dan ancaman resesi, kepala-kepala daerah menjadi berperan lebih strategis dibanding figur-figur yang menjabat di pemerintahan pusat.
 
Hal ini pula yang membuat Kang Emil dan Anies tetap mantap pada peringkat ketiga dan keempat, meskipun sedikit melemah.
 
Sementara itu, lanjut Leonard, mantan cawapres Sandiaga Uno juga terus menurun, dari 8,8 persen menjadi hanya 7,7 persen.
 
Gubernur Jawa Timur Khofidah Indar Parawansa turun sedikit dari 4,1 persen menjadi 3,8 persen, demikian pula dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 2,9 persen menjadi 2,1 persen.
 
Di antara pejabat pemerintah pusat, Menteri BUMN Erick Thohir mengalami kenaikan dari 1,8 persen menjadi 2,3 persen. Sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD turun sedikit dari 1,4 persen menjadi 1,3 persen,
 
Lalu ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang turun dari 3,3 persen menjadi 2,9 persen. Sementara petinggi PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani turun dari 1,2 persen menjadi 1,1 persen.
 
"Tokoh baru yang muncul adalah Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti," katanya seraya menambahkan di antara keduanya, yang paling menarik adalah figur Giring.

Baca juga: Survei Indometer: Elektabilitas Prabowo dan PDIP kokoh di puncak

Baca juga: Survei: Elektabilitas PDIP capai 26,8 persen
 
Nama Giring belum masuk dalam daftar pertanyaan tertutup pada survei bulan Juli 2020.
 
Menurut Leonard, dalam tiga bulan terakhir popularitas Giring terdongkrak sejak deklarasi sebagai calon presiden mewakili aspirasi politik anak-anak muda.
 
Elektabilitas Giring menyodok ke angka 1,9 persen, sehingga berhasil menyalip tokoh-tokoh seperti Puan dan Mahfud MD. Sedangkan Susi Pudjiastuti dari sebelumnya hanya 0,6 persen bergerak naik menjadi 1,0 persen.
 
Masih ada nama-nama yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 16,4 persen. Artinya masih ada peluang bagi tokoh-tokoh lain untuk muncul dan ceruk suara yang bisa diperebutkan dalam waktu yang masih cukup lama menuju 2024.
 
Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020