"Pilihan yang masuk akal dengan melakukan kegiatan di lahan gambut yang memenuhi persyaratan teknis dan administrasi," kata Bambang melalui siaran pers dari IPB University yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Bambang mengatakan pemanfaatan lahan gambut sebagai area produksi pangan perlu melibatkan para ahli, termasuk dari perguruan tinggi, bercermin dari program-program sebelumnya yang sempat gagal.
Bambang juga menyarankan untuk memastikan kondisi lahan gambut yang akan digunakan antara lain sejarah lahan, kualitas gambut, kedalaman gambut, dan kondisi terkini lahan gambut.
"Perlu dipastikan agar upaya mempertahankan ketinggian muka air benar-benar diperhatikan dengan mekanisme yang benar seperti diatur dalam peraturan yang ada dan berdasarkan penelitian sebelumnya," tuturnya.
Selain itu, di lahan gambut juga perlu dibangun sekat kanal yang sesuai dengan kondisi kanal dan benar-benar bisa diaplikasikan di lapangan dan terpantau serta dibangun sistem pengendalian kebakaran dengan mengedepankan upaya pencegahan.
Bambang mengatakan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober perlu menjadi momentum untuk mengevaluasi upaya produksi pangan dunia, termasuk di Indonesia. Peningkatan populasi manusia turut meningkatkan kebutuhan terhadap makan, minum, maupun tempat tinggal; sehingga kebutuhan terhadap lahan semakin tinggi.
"Ketergantungan kita terhadap lahan masih sangat tinggi, bisa mencapai ratusan tibu hektare yang harus tersedia dalam satu lokasi," katanya. (T.D018)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020