Kepala Museum Negeri Provinsi Lampung, Pulung Suwandaru, di Bandarlampung, Senin, mengatakan bahwa kesembilan provinsi itu Aceh, Sumatra Utara, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan dan Lampung sebagai tuan rumah.
"Digelarnya pameran aksara itu menunjukkan adanya satu keinginan, satu tekad dan satu tujuan utama untuk melestarikan budaya lokal sekaligus menyelamtkan budaya nasional," katanya.
Ia menyebutkan, gelaran pameran aksara kuno itu juga dalam rangka pencanangan tahun kunjungan museum 2010.
Selain itu, Museum Lampung juga menggelar seminar sehari (22/3) bertema "Penelusuran sejarah aksara Lampung dan korelasinya dengan daerah lain".
Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, mengatakan bahwa pameran pelangi aksara nusantara sebagai bagian tidak terpisahkan dari upaya melestarikan seni budaya bangsa.
Ia mengharapkan, pameran itu akan menjadi sarana yang efektif untuk mengaplikasikan aksara nusantara dalam kehidupan masyarakat di daerah masing-masing.
"Aksara kuno nusantara perlu dilestarikan dengan komitmen bersama agar nilai budaya itu dapat dipelajari," ujar gubernur Lampung.
Pada kesempatan itu juga dicanangkan tahun kunjungan museum Provinsi Lampung 2010 dengan tema "Museum dihatiku, cinta budaya peduli museum".
Acara pencanangan kunjungan museum itu juga sekaligus memperingati HUT ke-46 Provinsi Lampung.
Berbagai kegiatan digelar dalam acara itu diantaranya lomba melukis yang diikuti 1.001 siswa SD/SMP dan SMA se-Lampung dengan menggunakan media buah bernuk atau maja.
Buah maja dapat dibuat beberapa alat kesenian seperti, biola, gitar kecil, stupa, dan bentuk bentuk cendera mata unik lainnya.
(T.A054/A025/P003)
Oleh priya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010