Impian Zukni Legowo membuka cafe dan mempromosikan kuliner Indonesia, akhirnya tercapai dengan dibukanya cafe TripleHotspice secara resmi di daerah yang menjadi salah satu obyek wisata di kota London di Queenways Market, satu menit jalan kaki dari Queensway tube station tidak jauh dari Taman Hyde Park, Jumat.
“Cita-cita saya sejak lama memang ingin memiliki cafe di kota London akhirnya terwujud,” ujar Zukni Legowo kepada Antara London, Ahad.
Sejak dibuka pada hari Jumat, Cafe milik Zukni yang menyediakan menu makanan utama berupa nasi rendang, nasi uduk dan bakso serta soto ayam banyak dikunjungi, tidak saja warga Indonesia yang tinggal di berbagai kota di Inggris tapi juga berbagai komunitas Asia lainnya di London.
Pada Jumat malam cafe saya juga dikunjungi oleh crew dari stasiun televisi yang khusus menampilkan berbagai kuliner, ujar Zukni Legowo yang dulu dikenal dengan Bakso Bola-bola di kalangan masyarakat Indonesia di Inggris.
Selain menu utama Nasi Rendang dan Soto Ayam, cafe Zukni menyajikan makanan kecil berupa Putri Ayu, Onde-onde, Wingko, Kue Lapis, es Cendol dan es Teler serta minuman bandrek.
Baca juga: Pengolahan modern bantu makanan tradisional dikenal lebih luas
Baca juga: Masakan tradisional Indonesia berpotensi sebagai kuliner internasional
“Yang jelas bangga aja bisa hadir dan bersyukur atas kerja keras mas Zukni dan keluarga yang akhirnya bisa membuka cafe dengan masakan khas Indonesia,” ujar Ida Rosida, warga Indonesia yang lama tinggal di London.
Ida bersama beberapa rekan nya datang khusus pada hari pembukaan cafe Triplehotspice di Queenways Market dan menikmati hidangan makanan khas Indonesia.
Menurut Ida, bakso dan soto salah satu jajanan yang mudah didapatkan di Indonesia bahkan sampai di pelosok-pelosok kampung.
“Adanya Cafe ini membuat kita bangga bisa membawa nama Indonesia sebagai negara mempunyai variasi makanan khas seperti Rendang Padang,” ujar Ida.
Di tengah-tengah wabah COVID-19, Zukni Legowo yang juga membuka usaha menyediakan jasa transportasi untuk wisatawan dan pejabat Indonesia yang akan ke Inggris, akhirnya memantapkan diri membuka cafe yang menjadi cita-citanya sejak lama.
Dulu Zukni mengikuti berbagai acara untuk mempromosikan bakso bola bola yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia di Inggris dengan mengikuti berbagai festival.
Bahkan Zukni pernah menjual sampai 600 mangkok bakso dalam satu acara festival karena memang banyak warga Indonesia yang sangat menyukai makanan bakso.
Sejak awal pendemi merebak, Zukni pun mengembangkan bisnisnya dengan berjualan secara online. “Biasanya saya jualan kalau ada bazar yang diadakan KBRI London seperti saat perayaan 17 Agustus atau dalam acara halalbihalal usai hari Raya Idul Fitri,” ujar Zukni.
Sayangnya tahun ini dengan merebaknya virus corona hampir seluruh perwakilan Indonesia di Eropa tidak mengelar acara halalbihalal. Maklum Inggris masih dalam suasana karantina wilayah.
Zukni pun tidak habis akal. Dia pun mempromosikan bakso bola-bola dengan menggunakan laman Facebook dan Instragram.
Ia pun melakukan berbagai inovasi seperti membuat kemasan untuk bakso dan rendang yang disebutnya dengan Glorious Beef Rendang lengkap dengan cooking instruction dan ingredient serta nutrition information.
Ia pun mencantumkan our promise, kalo Anda tidak puas dengan produknya, saya garansi akan mengganti atau uang kembali “This is our promise.” Semuanya ditulis dalam bahasa Inggris dengan kemasan yang dapat di recycle dengan motif Batik dengan motif Megamendung dari Cirebon.
“Saya mengajak beberapa profesional dalam mendisain kemasan serta nutrisi makanan serta riset,” ujar Zukni yang awalnya bekerja di kapal pesiar dan akhirnya terdampar di Inggris dan menikah dengan rekan kerja di kapal pesiar asal Irlandia.
Dia ingin mengikuti standar internasional seperti kemasan makanan siap saji dari supermarket di Inggris seperti Marks and Spencer, ujar Zukni.
Ia pun mengakui bahwa apa yang dilakukannya untuk mempromosikan kuliner Indonesia memang membutuhkan proses yang panjang serta riset selama beberapa tahun dan ia akan terus melakukan.
Seperti Soto Ayam yang juga dijual dalam kemasan meal for one seperti sweet and sour China Takeaway atau India Curry yang banyak dijual di berbagai supermarket di Inggris.
Zukni merasa optimis apa yang dilakukannya selama ini akan membuahkan hasil karena bisnis kuliner tidak akan berhenti karena setiap manusia membutuhkan makanan dan sebagai orang Indonesia pasti akan menyukai makanan Indonesia yang kaya akan bumbu-bumbu dan saat ini juga di gemari oleh masyarakat Inggris.
“Mari kita saling mendukung mendoakan agar Restoran Ini maju dan sukses. “Kalau bukan kita Siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi Kunjungi Restoran Triple Hot Spicy Ownernya Bangsa kita Sendiri," demikian Ida Rosida.*
Baca juga: Bisnis masakan Indonesia berpeluang masuk pasar Afrika
Baca juga: Indonesia promosi budaya dan kuliner di Polandia
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020