• Beranda
  • Berita
  • Grup E Liga Champions: beban belanja mahal Chelsea

Grup E Liga Champions: beban belanja mahal Chelsea

19 Oktober 2020 16:14 WIB
Grup E Liga Champions: beban belanja mahal Chelsea
Ilustrasi tim-tim yang tergabung di Grup E Liga Champions 2020/21 yakni (ki-ka) Chelsea, Sevilla, Krasnodar dan Rennes. (ANTARA/Gilang Galiartha)
Sebanyak 247,2 juta euro adalah total dana yang digelontorkan Chelsea untuk memperkuat skuatnya dalam bursa transfer musim panas 2020/21, membuat The Blues tercatat sebagai klub paling royal berbelanja di seantero Eropa.

Kai Havertz yang ditebus Chelsea senilai 80 juta euro dari Bayer Leverkusen, merupakan pembelian termahal dalam seluruh aktivitas bursa transfer musim panas 2020/21.

Selain itu masih ada dua nama lain yang merupakan pembelian Chelsea dalam 10 transfer termahal musim panas 2020, yakni Timo Werner (53 juta euro dari RB Leipzig) dan Ben Chilwell (50,2 juta euro dari Leicester City).

Maka, ketika undian Liga Champions 2020/21 menempatkan mereka di Grup E bersama Sevilla, Rennes dan Krasnodar, Chelsea praktis dibebankan pada keharusan membuktikan belanjar jor-joran itu mendatangkan hasil yang sepadan di atas lapangan.

Baca juga: Liga Inggris habiskan Rp23,6 triliun, Chelsea paling royal
Baca juga: Hasil undian grup Liga Champions: duel Ronaldo vs Messi terjadi lagi


Lebih tepatnya, beban itu berada di pundak sang manajer, Frank Lampard. Terlebih lagi, di musim perdananya, Lampard tergolong sukses mengantarkan Chelsea --yang tengah menjalani sanksi larangan transfer-- ke peringkat keempat Liga Premier dan runner-up Piala FA.

Jika gagal meraih hasil memuaskan di Liga Champions, status Lampard sebagai legenda hidup klub bukanlah mata uang yang berlaku di Chelsea-nya Roman Abramovich.

Tanya Roberto Di Matteo misalnya, sukses membantu Chelsea juara Liga Champions 2011/12 untuk mendapatkan kontrak permanen berdurasi dua tahun, tetapi hanya lima bulan saja kontrak itu dipatuhi sebelum ia didepak sang taipan.

Oleh karena itu, Lampard harus bisa membawa Chelsea lebih jauh dari sekadar babak 16 besar, seperti yang terjadi dalam Liga Champions musim lalu.

Hitung-hitungan kasarnya adalah, jika Chelsea yang hanya bertumpu pada Tammy Abraham sebagai ujung tombak utama musim lalu mampu mencapai 16 besar, seharusnya The Blues yang sudah diperkuat Werner, Havertz dan Ziyech bisa mencapai jarak yang lebih jauh lagi.

Di atas kertas, Chelsea seharusnya bisa melenggang ke babak 16 besar, mengingat Sevilla boleh dianggap sebagai satu-satunya lawan berat di Grup E.

Baca juga: Lopetegui dedikasikan sukses Liga Europa untuk Puerta
Baca juga: Sevilla beli Karim Rekik dan Oussama Idrissi


Sevilla sendiri punya kesempatan untuk kesekian kalinya guna membuktikan mereka bukan sekadar jagoan kompetisi kasta kedua Eropa.

Julen Lopetegui beberapa bulan lalu menahbiskan Sevilla sebagai tim tersukses di kompetisi kasta kedua Eropa dengan meraih trofi Liga Europa keenam mereka.

Tapi Sevilla bukan semata-mata tiba di Liga Champions sebagai hadiah juara Liga Europa, mereka memang sudah berhak dari keberhasilannya menempati empat besar Liga Spanyol musim lalu.

Selain mempermanenkan Suso yang sudah gemilang sejak dipinjam dari AC Milan dan memulangkan Ivan Rakitic yang sudah dianggap pemain afkiran oleh Barcelona, Sevilla punya proyek menarik saat mereka mendatangkan sayap asal Maroko Oussama Idrissi dari AZ Alkmaar di pengujung tenggat transfer.

Dua anggota Grup E lainnya, Rennes dan Krasnodar, sama-sama berstatus debutan di putaran final Liga Champions.

Baca juga: Manajer Rennes pede pertahankan Camavinga di tengah incaran klub elit
Baca juga: Krasnodar, Midtjylland dan Salzburg lengkapi peserta Liga Champions


Rennes boleh dibilang punya kesempatan untuk menjadi tim kejutan. Walaupun kiper utama Edouard Mendy dibajak Chelsea dan gelandang mereka Raphinha diboyong Leeds United, Rennes masih punya talenta muda buruan seantero Eropa, Eduardo Camavinga.

Camavinga memang cuma punya satu gol musim lalu, tetapi perannya di luar statistika konvensional lewat kemampuannya menerjemahkan pola serangan Julien Stephen di atas lapangan.

Kedatangan Martin Terrier, Serhou Guirassy dan Jeremy Doku jelas memberi opsi baru bagi lini depan Rennes, yang tentu ingin mengobati penampilan mengecewakan di Liga Europa musim lalu.

Sementara itu, Krasnodar tiba lewat jalur playoff, menyingkirkan PAOK Thessaloniki untuk meraih kesempatan tampil di putaran final Liga Champions perdana mereka.

Menilik penampilan di playoff, gelandang berpengalaman Remy Cabella sepertinya akan memainkan peranan penting bagi Krasnodar selain mengharapkan kesuburan Marcus Berg di lini depan dan kontribusi Igor Smolnikov di sektor pertahanan.

Baca juga: Grup A: Langkah awal upaya Bayern pertahankan gelar juara
Baca juga: Grup B: Saatnya Real Madrid berjodoh dengan gelar ke-14?
Baca juga: Grup C Liga Champions: tonggak kemenangan Manchester City atas UEFA


Berikut jadwal pertandingan sementara Grup E Liga Champions 2020/21 (dalam WIB, tuan rumah disebut pertama):

Rabu (21/10) Chelsea vs Sevilla
Rabu (21/10) Rennes vs Krasnodar
Kamis (29/10) Krasnodar vs Chelsea
Kamis (29/10) Sevilla vs Rennes
Kamis (5/11) Chelsea vs Rennes
Kamis (5/11) Sevilla vs Krasnodar
Rabu (24/11) Rennes vs Chelsea
Rabu (24/11) Krasnodar vs Sevilla
Kamis (3/12) Sevilla vs Chelsea
Kamis (3/12) Krasnodar vs Rennes
Rabu (9/12) Krasnodar vs Chelsea
Rabu (9/12) Rennes vs Sevilla

Baca juga: Grup D Liga Champions: Liverpool dan pembuktian dua kuda hitam
Baca juga: Grup G Liga Champions: reuni mini Messi vs Ronaldo
Baca juga: Grup H Liga Champions: Restart PSG gapai mimpi angkat si kuping besar

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020