Tesla "made in China" diekspor ke Eropa

20 Oktober 2020 07:47 WIB
Tesla "made in China" diekspor ke Eropa
Tesla Model 3 dari Shanghai Gigafactory. (REUTERS/SUN YILEI/SUN YILEI)
Tesla Inc pada Senin (19/10) menyatakan, akan mulai mengekspor sedan listrik Model 3 buatan China ke lebih dari 10 negara Eropa pada bulan ini.

Reuters melaporkan bahwa produsen mobil asal AS itu akan mengirimkan mobil dari pabrik Gigafactory Shanghai ke Jerman, Prancis, Italia dan Swiss.

BMW, salah satu kompetitor Tesla di segmen mobil listrik juga mulai mengirimkan BMW iX3 buatan pabrik Shenyang, China, ke sejumlah negara Eropa.

Kendati ada ketegangan antara Beijing dengan Washington, namun bisnis Tesla di China justru meningkat, dimulai dengan membuat pabrik di Shanghai hingga ekspor ke Eropa.

"Dukungan dari pemerintah China terhadap industri, perusahaan lokal yang inovatif dan pelanggan peka terhadap teknologi baru, menjadikan China pasar terbaik untuk kendaraan listrik," kata Tesla.

Tesla akan memperluas produksi mobil, pengisian daya dan jaringan penjualan di China.

Perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu menjual lebih dari 11.000 sedan Model 3 di China pada bulan lalu. Mereka juga memperluas kapasitas produksi di pabrik Shanghai guna membuat Tesla Model Y.

Baca juga: Tesla pangkas harga mobil di Amerika Serikat dan China

Baca juga: Produksi Tesla bisa tembus 500 ribu unit pada 2020

Baca juga: Elon Musk yakin bisa produksi 500.000 kendaraan tahun ini

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020