Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan sebanyak 1.200 petugas dari unsur Polri dan TNI disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi unjur rasa yang mengarah ke Istana Merdeka guna mengantisipasi tindak anarkis.Untuk mencegah pelajar atau siswa terlibat aksi demonstrasi telah dilakukan kerja sama oleh jajarannya dengan Suku Dinas Pendidikan setempat
"Untuk pelibatan personil pengamanan hari ini di wilayah Jakarta Selatan berjumlah 1.200 personel, terdiri atas Polri 1.000 personel dan TNI 200 personel," kata Kombes Pol Budi di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Polda Metro bekuk tiga penggerak pelajar terlibat ricuh unjuk rasa
Budi mengatakan, selain 1.200 personel tadi, masih ada personel cadangan dari Polda Metro Jaya yang siap diperbantukan apabila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Menurut Budi, dalam pengamanan unjuk rasa kali ini yang terpusat di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Polres Metro Jakarta Selatan melakukan langkah-langkah persiapan selain personel.
Intinya, lanjut Budi, Polrestro Jakarta Selatan siap memberikan pelayanan berupa pengamanan kegiatan masyarakat untuk menyampaikan pendapat pada hari ini.
Baca juga: Polda Metro Jaya tahan 20 pembakar Halte TransJakarta
"Namun kami juga tidak segan-segan untuk mengambil tindakan kepolisian apabila ada yang berbuat anarkis ataupun tindakan-tindakam lain yang muaranya menimbulkan kerusuhan sehingga menimbulkan kerusakan fasilitas-fasilitas umum," kata Budi.
Untuk mencegah pelajar atau siswa terlibat aksi demonstrasi, menurut Budi, telah dilakukan kerja sama oleh jajarannya dengan Suku Dinas Pendidikan setempat.
Minggu lalu, kata dia, jajaran Polda Metro Jaya, khususnya jajaran Polrestro Jakarta Selatan telah sepakat dengan pihak sekolah akan memberikan tugas dan mengabsen para siswa pada pagi, siang dan sore harinya.
"Ini juga dibantu para orangtua masing-masing supaya mengawasi pelajar tetap di rumah masing-masing mengerjakan tugas yang diberikan sekolah," kata Budi.
Baca juga: Polda Metro tetapkan 131 tersangka ricuh demo Omnibus Law
Pengamanan lainnya yang dilakukan, lanjut Budi, adalah objek-objek vital strategis serta sentra perekonomian juga menjadi fokus utama dengan menempatkan personel di tempat-tempat tersebut.
"Di sini kita dibantu oleh rekan-rekan TNI," ujar.
Pengamanan batas wilayah juga dilaksanakan lewat upaya-upaya persuasif dengan mengidentifikasi pihak-pihak yang punya niatan lain selain unjuk rasa.
Sasaran utama pengamanan batas wilayah mencegah massa membawa senjata tajam, petasan, batu dan lainnya.
"Harapan kami kegiatan penyampaian pendapat nantinya tidak disusupi oleh perusuh," kata Budi.
Budi menambahkan, pihaknya menaruh perhatian serius mencegah kelompok Anarko terlibat dalam aksi unjuk rasa dengan menindak apabila melakukan tindak pidana.
Dalam situasi saat ini, Budi mengatakan dirinya bersama Dandim 0504/Jakarta Selatan selalu bersinergi untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat dengan harapan kegiatan unjuk rasa atau menyampaikan pendapat di muka umum yang dilakukan masyarakat dapat berjalan dengan lancar, damai sehingga situasi kamtibmas tetap terjaga kondusif.
"Teman-teman yang menyampaikan pendapatnya dapat menyampaikan dengan cara-cara yag santun dan baik, kami pun dari pihak keamanan dapat memberikan pelayanan berupa pengamanan kegiatan dengan baik pula," ujar Budi.
Seperti diketahui, gelombang unjuk rasa ke Istana Merdeka Jakarta terjadi sejak dua minggu lalu. Aksi massa ini didominasi oleh warga yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020