"Pandemi ini (harus) memperkokoh semangat gotong-royong untuk menghadapi COVID-19. Melestarikan kearifan lokal dalam menjalani kehidupan new normal (satu cara) untuk memutus mata rantai COVID-19," demikian cuplikan dari "Buku Laporan Tahunan 2020, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju" yang disampaikan di Jakarta, Selasa.
Dalam laporan setebal 75 halaman tersebut, dijelaskan bahwa "Kampung Tangguh" mendorong masyarakat untuk berinisiatif mengatasi masalah secara mandiri dalam menangkal pandemi virus berbahaya.
Pemenuhan secara mandiri oleh masyarakat itu, mulai dari penyediaan ruang isolasi, posko kesehatan, dapur umum, hingga lumbung pangan yang dapat dimanfaatkan secara bersama.
"(Ini) Menguatkan silaturahmi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tulis laporan tersebut.
Baca juga: Presiden: Pembatasan sosial berskala mikro berulang lebih efektif
Baca juga: Presiden minta keselamatan masyarakat diutamakan Pemenuhan kebutuhan ini sendiri dinilai dapat membentuk karakter baru yang patuh protokol kesehatan. Masyarakat juga akan disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan sendirinya tanpa perlu dilakukan imbauan lagi.
Dengan demikian, keberagaman suku, agama, dan bahasa menjadi bagian perekat nasional," tulis laporan itu.
Konsep "Kampung Tangguh" ini sama dengan "Kampung Sehat" yang sama-sama mendorong masyarakat untuk berinisiatif mengatasi masalah secara mandiri dalam menghadapi pandemi yang disebabkan virus novel vorona jenis baru ini.
Kemandirian itu mulai dari penyediaan ruang isolasi, posko kesehatan, dapur umum, lumbung pangan, penyediaan APD untuk evakuasi pasien hingga kesiapan petugas pemulasaraan.
"Kampung Tangguh" ini telah didirikan di berbagai wilayah di Indonesia khususnya dengan catatan kasus COVID-19 yang masih tinggi, dengan konsep sesuai yang dibutuhkan dari kolaborasi antarunsur pimpinan daerah dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di satu provinsi.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020