"Beberapa hal yang telah kita bahas dalam pertemuan antara lain yang pertama, kerja sama pengelolaan pandemi COVID-19," kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers bersama PM Yoshihide Suga di Istana Bogor, Selasa.
PM Jepang Yoshihide Suga beserta Ibu Mariko Suga melakukan lawatan perjalanan luar negeri pertama ke Indonesia sejak resmi menjabat pada 16 September 2020.
"Sejak awal pandemi, Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi termasuk evakuasi 69 ABK dari kapal Diamond Princes di Yokohama dan saya menyambut baik telah ditandatangani memorandum kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu," ungkap Presiden.
Indonesia juga menghargai komitmen dan kontribusi jepang bagi pembentukan COVID-19 ASEAN Response Fund.
"Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa datang termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases," tambah Presiden.
Baca juga: Jokowi sebut kunjungan PM Jepang simbol komitmen kemitraan strategis
Kedua, Presiden Jokowi dan PM Suga sepakat mengenai pentingnya pembentukan "travel corridor arrangement" bagi bisnis esensial kedua negara.
"Kami juga sepakat menugaskan menteri luar negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu 1 bulan," ungkap Presiden.
Ketiga, Presiden Jokowi dan PM Suga membahas kerja sama di bidang ekonomi dimana Jepang adalah salah satu negara mitra strategis Indonesia.
"Saya menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia, seperti Denso, Sagami, Panasonic, Mitshubisi Chemical dan Toyota," tambah Presiden.
Namun Presiden Jokowi juga meminta meminta perhatian PM Suga terhadap kesulitan impor sejumlah produk Indonesia.
"Adanya kendala izin impor produk pertanian, produk kehutanan dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang ikut berpartisipasi dalam sovereign Wealth Fund indonesia," kata Presiden.
Keempat, Presiden Jokowi dan PM Suga sepakat menekankan pentingnya semangat kerja sama terutama di tengah menguatnya rivalitas kekuatan-kekuatan besar dunia.
"Sprit kerja sama inklusif perlu juga terus dimajukan dalam kerja sama 'Indopasific' sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Saya juga menggarisbawahi harapan agar Laut China Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil," tambah Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi sambut kedatangan PM Jepang di Istana Bogor
Kunjungan PM Yoshihide Suga merupakan kunjungan pertama seorang kepala pemerintahan ke Indonesia di masa pandemi COVID-19. Sejumlah penyesuaian dalam upacara penyambutan kenegaraan pun dilakukan, misalnya jumlah pasukan kehormatan yang terbatas dan dengan jarak yang lebih renggang.
Setibanya di Istana Bogor sekitar pukul 16.00 WIB, rombongan PM Yoshihide Suga disambut oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi. Prosesi penyambutan kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan resmi di teras Istana karena situasi hujan.
Selesai upacara, PM Yoshihide Suga dan Ibu Mariko Suga menandatangani buku tamu kenegaraan dan berfoto bersama, sebelum melakukan perbincangan di veranda.
Presiden Joko Widodo dan PM Yoshihide Suga kemudian menuju ruang kerja untuk melakukan pertemuan tête-à-tête sedangkan Ibu Iriana beserta Ibu Mariko Suga melakukan serangkaian acara lain di veranda Istana.
Kedua pemimpin selanjutnya menuju Ruang Oval Istana Kepresidenan untuk mengadakan pertemuan bilateral bersama delegasi dari kedua negara antara lain
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya.
Pada malam harinya, Presiden Joko Widodo akan menggelar jamuan santap malam kenegaraan bagi PM Yoshihide Suga di Ruang Garuda.
Baca juga: Indonesia sambut kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020