Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan penghargaan kepada perpustakaan desa maupun kelurahan serta perpustakaan sekolah.perhatian masyarakat terhadap perpustakaan, semakin baik
"Lomba ini bertujuan menggerakkan perpustakaan di Indonesia untuk menunjukkan eksistensi dan perannya, dan yang paling penting apresiasi dari pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota terhadap sekolah-sekolah dan desa-desa yang ikut dalam lomba ini," ujar Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Perpustakaan yang meraih juara pertama Klaster A diraih perpustakaan “Harapan Bangsa” dari Berau, Kalimantan Timur, Klaster B perpustakaan “Gembira” dari Bombana, Sulawesi Tenggara, dan Klaster C diraih perpustakaan “Ulul Albab” Desa Mentibar, Sambas, Kalimantan Barat.
Sementara juara pertama lomba perpustakaan SMA/madrasah tingkat nasional diraih perpustakaan Amarta (SMAN 1 Bantul) dari DI Yogyakarta.
Syarif Bando menjelaskan masih banyak kepala desa yang ragu menggunakan alokasi dana desa untuk membangun perpustakaan.
Ia menegaskan, hal itu seharusnya tidak menjadi kendala karena Memorandum of Understanding (MoU) dan kerja sama antara Perpusnas dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyatakan kegiatan-kegiatan yang dapat dibiayai dengan alokasi dana desa untuk pembangunan kualitas sumber daya manusia.
"Kami yakin dan percaya di tahun mendatang, kehadiran perpustakaan dan perhatian masyarakat terhadap perpustakaan, semakin baik," kata Syarif Bando.
Baca juga: Perpusnas : jumlah pengguna i-Pusnas naik tiga kali lipat saat pandemi
Baca juga: Perpusnas kembali layani pengunjung dengan terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Perpusnas raih predikat A pengawasan kearsipan dari ANRI
Sementara itu, Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda mengatakan lomba itu merupakan bagian dari komitmen yang didorong komisinya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam gerakan literasi nasional.
Legislator dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu menegaskan keberadaan perpustakaan di desa/kelurahan di Indonesia adalah ujung tombak gerakan literasi di Indonesia.
Oleh karena itu, Komisi X DPR mengapresiasi desa yang sudah mengalokasikan anggarannya untuk membangun, mengembangkan, dan mengurus dengan baik perpustakaan.
Huda menambahkan, ke depan, penguatan literasi melalui perpustakaan sekolah semakin dibutuhkan eksistensinya.
"Setahun atau dua tahun yang akan datang, perubahan sistem pendidikan nasional kita juga mengarahkan gerakan literasi dan numerasi menjadi prioritas program sistem pendidikan kita. Karena itu penguatan gerakan literasi melalui perpustakaan di sekolah-sekolah menjadi kebutuhan yang semakin relevan di masa akan datang,” tutur Huda.
Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik dan Perpustakaan SMA/Madrasah Terbaik Tingkat Nasional 2020 diikuti perpustakaan terpilih dari seleksi yang dilakukan di provinsi di Indonesia.
Dalam laporannya, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi menyatakan pelaksanaan Lomba Perpustakaan Umum Terbaik (Desa/Kelurahan) pada tahun 2020 dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Klaster A, Klaster B dan Klaster C yang pengelompokannya berdasarkan klasifikasi status daerah provinsi berdasarkan ketentuan dari Kementerian Desa PDTT.
Masing-masing klaster diambil Juara I, II, III, serta Juara Harapan I, II, dan III. Hal sama berlaku untuk penentuan pemenang lomba perpustakaan SLTA/madrasah terbaik tingkat nasional. Juara I mendapatkan uang pembinaan Rp 25 juta, juara II mendapatkan Rp 20 juta, dan juara III mendapatkan 18 juta. Sementara juara harapan I hingga III berturut-turut mendapatkan Rp 18 juta, 15 juta, dan 12 juta.
Baca juga: Perpustakaan Yogyakarta gelar lomba menulis kisah inspiratif
Baca juga: Kurangnya bahan bacaan sebabkan rendahnya minat baca
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020