"Kami berinisiatif membuat miniatur percontohan sistem mina padi di lahan seluas 30 meter persegi," kata Kasudin KPKP Jakarta Utara, Unang Rustanto di Jakarta, Selasa.
Unang menjelaskan bibit padi yang ditanam adalah varietas kemuning karena lebih tahan terhadap serangan hama penyakit dan hanya membutuhkan waktu 120 hari untuk panen. Kemudian ditebar bibit ikan nila dalam satu lahan tersebut.
Penanaman padi sekaligus budidaya ikan dalam satu lahan menjadi salah satu solusi mengatasi keterbatasan lahan di perkotaan dan mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
"Ke depannya, kelompok binaan pertanian bersama PKK Jakarta Utara bisa melakukan bazar dan berinteraksi dengan masyarakat yang bergerak di bidang urban farming, gang hijau dan lainnya," kata Unang.
Baca juga: Kelurahan Manggarai Selatan panen perdana sayuran hidroponik
Baca juga: Kebun hidroponik di rusun, DPRD DKI: Agar Jakarta tak impor sayuran
Ketua Tim Penggerak PKK Jakarta Utara Suni Sigit menyatakan sistem mina padi di lahan terbatas menjadi suatu terobosan yang akan dikembangkan di lokasi lain di Jakarta Utara.
PKK akan berkolaborasi dengan RPTRA yang merupakan laboratorium PKK untuk membuat duplikasi sistem mina padi di lahan kosong yang masih tersedia.
"Kami akan memberdayakan warga sekitar dan apabila ada kerjasama dengan pihak lain melalui CSR akan lebih baik," kata Suni.
Selain itu, jika pandemi COVID-19 berakhir, pihaknya akan melibatkan anak-anak TK dan SD dalam kegiatan tanam padi sebagai bentuk edukasi pengenalan tanaman padi dan ketahanan pangan keluarga.
"Ini pertama kalinya saya menanam padi dan memang tidak mudah karena ada tekniknya seperti pengaturan jarak tanam dan sebagainya. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir sehingga kita bisa melanjutkan kegiatan lain," kata Suni.
Baca juga: Cara Jakarta memenuhi kebutuhan sayuran
Baca juga: Warga Sunter Agung panen sayuran hidroponik
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020