Tekstur tanah liat yang dilalui berwarna kuning dan licin. Bila tidak hati-hati kendaraan motor amblas dan bisa jatuh. Sekitar tiga kilometer jalan raya untuk memasuki sasaran TMMD. Kawasan sekitar jalan tersebut dulunya merupakan rawa-rawa, hutan dan tidak ada jalan untuk dapat menuju Kampung Swaran, maka warga harus berputar dulu untuk menuju jalan raya.
Namun impian warga Kampung Swaran terkabul dengan dibangunnya jalan sepanjang 1.100 meter dan jembatan penghubung dilakukan secara gerebek personel Satuan Tugas TMMD dan masyarakat untuk membuka akses jalan. Cara babat alas tersebut dengan penuh semangat dilakukan oleh personel TNI dan warga guna mewujudkan harapan untuk menikmati kemudahan akses jalan.
“Awalnya ini rawa ketebalan 50 senti, kita naikan jadi dua meter. Dan tidak ada jalan karena tertutup hutan, maka dibuka aksesnya,” kata Komandan Kodim 0907/Tarakan Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto selaku Komandan Satgas TMMD ke-109 di Tarakan, Minggu (18/10).
Para personel TNI dan masyarakat dengan penuh semangat membangun jalan dan jembatan sepanjang delapan kilometer dan lebar delapan kilometer serta kedalaman empat meter.
Faktor cuaca yang menjadi penghalang, namun tidak membuat mereka putus asa untuk suatu keberhasilan dan impian memiliki jalan untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Apalagi puluhan tahun akses jalan tidak ada menuju RT 12 Kampung Swaran dengan RT 16 Jalan Damai Bhakti, Kelurahan Karang Harapan.
Dahulu, kala akses jalan belum tersentuh oleh pembangunan, warga harus menempuh jarak berkilo-kilo meter untuk sampai ke jalan raya, ditambah lagi saat hujan. Anak-anak mereka yang hendak ke sekolah terpaksa harus berjuang di tengah lumpur untuk belajar ke sekolah.
Pelaksanaan TMMD dilakukan mulai 22 September hingga 21 Oktober 2020, serta melibatkan Polri dan mahasiswa. Bukan hanya pembangunan fisik tapi juga non fisik, serta renovasi tiga tempat ibadah, yakni Mesjid An Nur, Gereja Filadelphia dan Gereja Bethesda.
Baca juga: Gerebek TMMD bersama rakyat sebagai pondasi cegah radikalisme
Pembangunan Partisipatif
Kerjasama secara guyub TNI dan masyarakat dalam pembangunan fisik dan non fisik di Kelurahan Karang Harapan dengan satu harapan, yakni keberhasilan, serta melibatkan Pemerintah Kota Tarakan selaku mitra kerja.
Kemanunggalan TNI dengan rakyat harus selalu ditumbuhkembangkan dan dimantapkan secara terus menerus. Salah satu kegiatan operasi bhakti TNI yang langsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat, di mana Pemkot Tarakan mengelontorkan dana sebesar Rp1,852 miliar untuk program TMMD ke-109 di Tarakan. Hal ini tentu mempercepat pembangunan di kawasan tersebut dengan pembangunan partisipatif yang melibatkan masyarakat.
Sebanyak 100 warga di kawasan tersebut bergabung bersama TNI sebanyak 150 personel untuk pembangunan jalan dan jembatan serta pembangunan tambahan pada hari Selasa (20/10) sudah rampung 100 persen.
"Satgas sangat bekerja keras selama sebulan ini. Tapi itu merupakan bentuk pengabdian kita kepada negeri, dan turun langsung untuk menuntaskan apa yang menjadi kesulitan warga," kata Dandim. Berharap semua pengabdian prajurit ini dapat di jaga dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Tarakan.
TMMD ke-109 di Karang Harapan ini merupakan implementasi dari komunikasi dan pembangunan partisipatif sangat terlihat, dimana untuk renovasi tiga rumah ibadah Mesjid An Nur, Gereja Filadelphia dan Gereja Bethesda.
“Semampu kamilah untuk membantu menyamankan dan memperindah Gereja dan Mesjid. Dan masyarakat memintanya,” kata Eko Antoni.
Hal lain pula dilakukan Eko Antoni dengan melakukan komunikasi partisipastif, dimana dalam pembangunan jalan tersebut ada lahan salah satu warga yang dilalui untuk pembangunannya. Dia mengatakan bahwa sebelumnya pemilik lahan tidak mau melepas lahannya. Namun begitu tahu bahwa lahan digunakan untuk pembangunan jalan milik publik langsung menyetujui lahannya digunakan.
Untuk itu diperlukan komunikasi antara pemerintah dalam hal ini TNI sebagai pihak yang hendak membangun dengan masyarakat sebagai sasaran dari pembangunan tersebut, sehingga pembangunan yang dijalankan bisa benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pembukaan jalan tembus dari RT. 12 Kampung Swaran dengan RT 16 Jalan Damai Bhakti, Kelurahan Karang Harapan untuk mempersingkat waktu bagi aktivitas masyarakat dalam rangka memperlancar roda ekonomi warga.
Keberhasilan pembangunan tidak lepas dari adanya komunikasi pembangunan. Komunikasi menjadi salah satu sarana yang sangat penting dalam menjaga interaksi dan hubungan antara masyarakat dengan lingkungan sosial maupun masyarakat dengan TNI.
Dalam Journal Of Public Policy And Management Review Volume 7, Nomor 4 Tahun 2018 dalam judul “Faktor Pendorong Dan Penghambat Implementasi Kegiatan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Di Kota Semarang” ditulis oleh Madva Lwihpakerti dan Hartuti Purnaweni menyatakan program TMMD akan mampu memperbaiki dan meningkatkan citra TNI di mata rakyat yang berarti persepsi positif masyarakat terhadap TNI pun akan semakin meningkat.
Pada akhirnya integrasi dan sinergi atau kemanunggalan TNI dengan rakyat akan semakin kuat dan tangguh. Terwujudnya ini akan menjadikan elemen kunci bagi suksesnya pembinaan teritorial dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketahanan wilayah.
Baca juga: Satgas TMMD optimalkan pengerjaan 1,1 km jalan di Tarakan
Pemantik Perekonomian
Terbukanya akses jalan tembus dari RT 12 Kampung Swaran dengan RT 16 Jalan Damai Bhakti akan memperlancar warga yang akan menjual hasil perkebunannya menuju wilayah pusat Kota Tarakan.
Bahkan ini memperlancar jalur perekonomian warga dan menghemat biaya BBM yang digunakan untuk kendaraan. Biasa mereka berjalan berpuluh – puluh kilometer saat ini, berkurang tujuh kilometer atau setengah jam waktu tempuh.
“Dengan dibukanya akses jalan ini, warga membuka komunikasi dan wawasan serta saling mengembangkan satu daerah dengan daerah lainnya dan meningkatkan perekonomian,” kata Eko Antoni.
Bahkan tidak menutup kemungkinan kawasan ini membuka potensi untuk pembentukan sentra ekonomi baru di Tarakan. Warga tidak perlu jauh – jauh lagi membawa hasil perkebunan untuk dijual ke pusat Kota Tarakan.
Pembukaan akses jalan penghubung ini memberikan dampak mutualisme, dimana sekitar ratusan di Kampung Swaran dapat melalui jalan baru termasuk masyarakat lain yang melintasi. Serta adanya perumahan yang sudah didirikan pemerintah dengan subsidi yakni perumahan Graha Nawacita dengan tipe rumah 36.
Bila ada sentra ekonomi baru di kawasan tersebut otomatis kebutuhan primer warga dapat terpenuhi. Dimana lahan yang luas dan akses jalan sudah terbuka akan memudahkan implementasinya.
Hal itu mendapatkan apresiasi dari warga setempat. Dengan antusias warga berbondong-bondong mengunjungi lokasi, untuk melihat sekaligus menikmati langsung jalan yang dibangun oleh Satgas TMMD ke-109 Kodim 0907/Tarakan.
Salah satunya adalah Sumiati warga RT 16, Kelurahan Karang Harapan, ia bersama anak dan cucunya datang langsung melihat kondisi jalan dan jembatan yang tadinya belum ada menjadi ada.
"Perasaannya senang sekali, ini sudah lama menjadi impian kami warga disini. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan TMMD, kami tidak lagi lewat jalan yang sulit apa lagi kalau sudah hujan rintangan dalam perjalanan semakin berat. Kami warga disini sangat bersyukur sekali dan mengucapkan terimakasih kepada TNI," kata Sumiati di Karang Harapan, Tarakan, Selasa (20/10).
Walikota Tarakan Khairul memberikan apresiasi atas hasil kerja Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-109 Kodim 0907/Tarakan yang sudah lakukan pembangunan fisik dan non fisik.
"Saya turut bangga mengapresiasi sebesar- besarnya dimana tugas ini apabila dikerjakan oleh pemborong tidak akan selesai dalam waktu satu bulan," kata Khairul. Dia mengungkapkan bahwa berkat kerja teman - teman TNI/Polri di lapangan, maka pembangunan badan jalan. Program TMMD ini telah banyak membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Satgas TMMD maksimalkan pengerjaan jembatan di Tarakan
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020