Otoritas mengatakan secara nasional tercatat 667 kasus baru dan delapan kematian COVID-19.
"Pandemi memberikan tanda jelas bahwa virus masih terus menyebar," kata ahli epidemiologi Gikas Magiorkinis. Menurut dia, kelompok usia 18-39 tahun menyumbang sekitar 60 hingga 70 persen kasus baru COVID-19.
Gikas menyebutkan pandemi menyebar cepat di wilayah utara Yunani. Pihaknya juga mendesak kaum muda agar mematuhi aturan penggunaan masker dan jaga jarak sosial.
Sebelumnya, Yunani membatalkan rencana untuk mengizinkan para penonton kembali menyaksikan turnamen olah raga guna membantu mencegah penyebaran virus corona baru, kata kantor Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
"Ini bukan waktu yang tepat bagi penggemar olah raga untuk balik ke lapangan, itu akan mengirimkan pesan yang keliru," kata Wakil Menteri Perlindungan Sipil Nikos Hardalias.
Baca juga: Api Olimpiade Tokyo dinyalakan di Yunani tanpa penonton
Baca juga: Pawai obor api Olimpiade 2020 di Yunani dihentikan
Hardalias menuturkan gambaran epidemiologis dari pandemi di daerah metropolitan Athena masih "sangat stabil".
"Bagaimana kehidupan kita akan berlangsung dengan adanya pandemi ini itu ada di tangan kami. Terapkan langkah-langkah pencegahan," kata Hardalias.
Kendati terjadi lonjakan kasus baru, namun Yunani masih bernasib lebih baik dibanding dengan banyak negara Eropa lainnya, dengan tingkat infeksi COVID-19 yang relatif rendah.
Data pada Selasa menunjukkan total kasus COVID-19 di Yunani mencapai 26.469 kasus dengan 528 kematian sejak awal pandemi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Di Yunani, 20 pencari suaka di kamp pengungsi positif corona
Baca juga: Air China hentikan penerbangan ke Yunani sebulan karena COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020