Keberpihakan pemerintah untuk membantu penguatan ekonomi dan pendidikan Islam juga sangat nyata
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat mendukung aktivitas pendidikan di pesantren dan lembaga pendidikan Islam lainnya termasuk bagi santri dan guru saat pandemi COVID-19.
“Keberpihakan pemerintah untuk membantu penguatan ekonomi dan pendidikan Islam juga sangat nyata,” katanya dalam Peresmian Pusat Retina dan Glaukoma RS Mata Achmad Wardi Serang, Banten secara virtual di Jakarta, Rabu.
Menurut Menkeu, di dalam PEN pemerintah mengalokasikan bantuan operasi pendidikan untuk pesantren dan madrasah serta Lembaga Pendidikan Al Quran (LPA) sebesar Rp2,38 triliun.
Dana itu, kata dia, dialokasikan untuk membantu lebih dari 21.173 lembaga pesantren dan 62.153 madrasah dan 112.008 LPA.
Bantuan operasi pendidikan, lanjut dia, juga diberikan kepada santri melalui pembelajaran daring selama tiga bulan diberikan Rp211,7 miliar dan juga diberikan sebesar Rp5 juta per bulan kepada 14.115 lembaga.
Pemerintah juga memberikan berbagai kebijakan insentif bagi guru dan ustadz serta para pengasuh pondok pesantren melalui skema bantuan sosial dan bantuan langsung tunai.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menambahkan dari sisi kesehatan juga diberikan dalam bentuk pengadaan dan pembelian tes cepat dan tes usap untuk COVID-19.
“Ini tentu ditujukan agar kegiatan belajar mengajar di pesantren tetap bisa berjalan meski dalam kondisi COVID yang memang memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat,” katanya.
Pemerintah, kata dia, juga memberikan bantuan perbaikan sarana dan prasarana untuk tempat wudhu, wastafel, mandi cuci kakus di lebih dari 100 pesantren yang tersebar di 10 provinsi.
Selain bantuan operasional pendidikan, Menkeu menjabarkan bahwa pemerintah juga memberikan akses pembelajaran daring tahun ini dengan tambahan anggaran Rp991,8 miliar di berbagai kementerian/lembaga tidak hanya di Kementerian Agama untuk pesantren.
Contohnya, papar dia, pembangunan rumah susun pondok pesantren di lima lokasi, kemudian ada program pengembangan wirausaha di pesantren, peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi di 40 pesantren.
Selain itu, juga ada bantuan rak atau buku oleh Perpustakaan Nasional dan penyediaan akses internet di pesantren oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
“Ini semuanya dilakukan di luar anggaran yang ada di Kementerian Agama sehingga memang pemihakan dan perhatian pemerintah adalah sangat nyata,” ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani paparkan hasil nyata yang produktif dari defisit APBN 2020
Baca juga: Penerimaan perpajakan hingga September 2020 terkontraksi 14,1 persen
Baca juga: Sri Mulyani sebut lembaga internasional sambut positif UU Cipta Kerja
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020