Dr Muallim Hawary, MMR, yang sembuh dari COVID-19 menggencarkan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat terutama gerakan 3M yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.keluarga kena, kemudian dikucilkan baru sadar
"Jadilah edukator duta COVID-19 bagi 'lulusan' atau survivor COVID-19. Jangan ketika sembuh menyandang survivor saja," kata dr Alim saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan sebagai penyintas COVID-19 membuatnya memiliki tanggung jawab menyampaikan pesan tentang gerakan 3M. Sebagai survivor tentu akan lebih mudah menjelaskan kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan karena sudah mengalami terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Untuk mengedukasi masyarakat, kata dia, merupakan hal yang tidak mudah terlebih jika itu dalam cakupan jumlah yang besar. Apabila dalam jangkauan terlalu sulit setidaknya promosi protokol kesehatan bisa bagi orang di sekitar.
"Kalau mereka tidak mau ya sudah jangan dekat-dekat saja," kata dia mengingatkan tentang menjaga jarak satu sama lain di masa pandemi.
Baca juga: Nakes berguguran karena COVID-19, dokter ingatkan APD standar
Manajer Pelayanan Medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta itu mengaku prihatin dengan sejumlah unsur masyarakat yang acuh tak acuh dengan protokol kesehatan.
Banyak dari unsur masyarakat, kata dia, tidak mengindahkan protokol kesehatan. Dalam konteks itu dia hanya bisa mengingatkan jangan sampai mereka tertular COVID-19.
"Kalau merasakan kena, keluarga kena, kemudian dikucilkan baru sadar," kata dia.
Baca juga: Koordinator RS Darurat COVID-19: 3M cara termudah hindari COVID-19
Alim menyebut sebagai tenaga kesehatan tentu ingin agar pandemi COVID-19 segera berakhir. Meski kenyataan di lapangan banyak dari masyarakat yang tidak #MengenakanMasker, #MencuciTangan dan #MenjagaJarak.
"Kami kalau bekerja lewat zona Titik Nol Kilometer di Yogyakarta, kalau malam Minggu masih melihat keramaian di situ seperti pasar malam ramainya luar biasa, sampai mengelus dada. Jika begitu terus kapan pandemi berakhir?," katanya.
"Begitu ngumpul, foto-foto, masker dibuka. Kami sudah sampaikan ke pemerintah, kalau begini terus kapan selesainya?," kata Alim yang rumah sakitnya terletak tidak jauh dari Titik Nol Kilometer, Yogyakarta. Adapun kawasan itu dekat dengan Malioboro, Gedung Agung dan Alun-alun Utara Yogyakarta.
#satgascovid19 #pakaimasker #jagajarak #cucitangan
Baca juga: Satgas COVID ingatkan lagi masyarakat hindari kerumunan, terapkan 3M
Baca juga: Menteri PPPA minta anak aktif sosialisasi protokol kesehatan keluarga
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020