Kementerian BUMN mengapresiasi langkah strategis PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam menata portofolio infrastruktur bisnis menara dengan mengalihkan 1.911 menara telekomunikasi dari anak usahanya PT Telkomsel ke Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
Konsolidasi ini merupakan langkah besar restrukturisasi portfolio TelkomGroup untuk “unlocking value” yang sejalan dengan fokus Kementerian BUMN.
“Utamanya, dalam restrukturisasi untuk mengembalikan BUMN ke bisnis inti masing-masing dengan tujuan menciptakan nilai yang baik dan membangun competitiveness,” kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu.
Penandatanganan perjanjian jual beli (SPA) dilakukan pada Selasa, (20/10) antara Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro yang disaksikan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, serta jajaran direksi Telkom, Telkomsel dan Mitratel.
Baca juga: Siap hadapi 5G, TelkomGroup akuisisi 2.100 menara Indosat
SPA ini menandai selesainya tahap pertama sebanyak 1.911 menara dari rencana pengalihan 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel.
Wamen Kartika Wirjoatmodjo menambahkan, Telkom sebagai strategic asset bagi Kementerian BUMN dan Indonesia perlu memiliki “sustainable value creation”.
Setidaknya ada lima aspek yang perlu diterapkan di TelkomGroup, antara lain adanya teknologi leadership di setiap komponen, business model yang menghasilkan sustainable profitability, customer experience baik B2C (Business to Consumer) maupun B2B (Business to Business), corporate structure yang efektif, serta value creation.
Ini dapat mendukung rencana jangka panjang Telkom untuk menjadi digital telco terdepan dan market cap yang semakin baik. Dari sisi Mitratel diharapkan dapat mengelola aset dengan standar terbaik sehingga dapat meningkat tenancy ratio dan menjadi perusahaan tower terdepan.
Baca juga: Telkom kembali gelar program inkubasi startup digital
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan TelkomGroup terus membangun kapasitas menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia dan kawasan dengan memperkuat ekosistem digital melalui konsolidasi internal, sinergi BUMN, inovasi dan terbuka terhadap setiap peluang kerjas ama strategis yang saling menguntungkan dengan berbagai mitra global.
“Telkom berkomitmen mentransformasikan bisnis dengan cepat dari leading player layanan digital connectivity menuju Digital Telco dengan mengakselerasi potensi layanan digital services dan digital platform. Ini akan menjadikan Telkom tetap bertahan dan tumbuh di tengah gempuran perusahaan digital dan tetap sejalan dengan perubahan lifestyle masyarakat penggunanya,” ujar Ririek.
Pengalihan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi Telkomsel ke Mitratel dilakukan bertahap yang ditargetkan selesai pada akhir triwulan I tahun 2021.
Dengan transaksi ini, Mitratel yang merupakan juga anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi akan memiliki lebih dari 22.000 menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020