Dalam single ini, Budjana menggandeng drummer Simon Phillips, mantan personel band Toto, serta bassis pemenang penghargaan Grammy, Carlitos Del Puerto.
Pandemi COVID-19 tak menghalangi proses berkarya Dewa Budjana. "Karena sebelumnya rekaman di luar, sekarang mau enggak mau (rekaman) dengan sistem remote," kata Budjana di konferensi pers virtual, Rabu.
Baca juga: Dewa Budjana penasaran sejarah Dharmasraya
Dewa Budjana menuturkan, "Kmalasana" adalah hasil renungan saat pandemi melanda dunia. "Kmalasana" lahir dari cara Budjana menginterpretasi kondisi alam saat ini.
Suara, nada dan harmoni yang keluar menjadi cerminan pandemi, dan diharapkan bisa jadi penenang untuk pendengar.
Single "Kmalasana" dan album "Naurora" adalah rilisan pertama dari label rekaman Mehsada yang berbasis di Jakarta.
CEO Mehsada Dani Rahadian berharap "Kmalasana" jadi awal dari musik-musik lain dengan nilai kedamaian dan ketentraman yang akan dirilis oleh label tersebut.
"Kami punya misi melahirkan kembali kesyahduan yang kian menghilang di industri musik Indonesia."
Setelah meluncurkan "Kmalasana", tiga single lain dari album "Naurora" akan dirilis tiap bulan hingga album tersebut resmi dirilis pada Februari 2021.
Nantinya "Naurora" tak cuma hadir dalam bentuk digital, tapi juga dalam bentuk fisik seperti kaset, CD dan piringan hitam.
Baca juga: Diproduseri Dewa Budjana, Andrea Turk rilis album ketiga "Blue Honey"
Baca juga: "Satu Jalan", kolaborasi Dewa Budjana dan 14 musisi untuk lawan corona
Baca juga: Nostalgia Indra Lesmana dan Dewa Budjana di Mostly Jazz Live Online
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020