Satu pasien terkonfirmasi positif COVID-19 berinisial S (70) yang merupakan seorang pensiunan warga Kota Solok, Sumatera Barat, meninggal dunia.Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah dua minggu sebelumnya
"Tes usapnya diambil pada Jumat (16/10). Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah dua minggu sebelumnya. Kemudian mengeluhkan demam, mual dan muntah," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokomp) Kota Solok, Nurzal Gustim di Solok, Rabu.
Lebih lanjut ia mengatakan yang bersangkutan menolak untuk dirawat di ruang isolasi COVID-19. "Semalam, tepatnya, Selasa (20/10) pasien tersebut meninggal dunia sebelum hasil tes usapnya keluar," kata dia.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 kembali bertambah sembilan orang di Kota Solok
Ia mengatakan berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, sampel usap yang bersangkutan tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
"Selain itu, Rabu ini juga dilaporkan pihak RSUD M Natsir ada penambahan satu kasus konfirmasi positif COVID-19 yakni SY (34). Yang bersangkutan mengeluh hilang penciuman," kata dia.
Ia menyebutkan sampai saat ini jumlah kasus COVID-19 di Kota Solok mencapai 226 orang.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Solok bertambah 9 orang
"Dari total 226 orang COVID-19 tersebut yakni 174 orang dinyatakan sembuh, tujuh orang menjalani isolasi di Posko Banda Panduang, satu orang dirawat di RSUD M Natsir, satu orang dirawat di RSUP M Djamil Padang, diisolasi mandiri 39 orang, dan meninggal dunia empat orang," kata dia.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat Kota Solok agar mematuhi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2020 Tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Ia mengatakan Perda itu telah diberlakukan di Kota Solok. Untuk itu ia mengimbau masyarakat Kota Solok tetap memakai masker saat berinteraksi di luar rumah, mencuci tangan, menjaga jarak dan tetap menjaga imunitas tubuh.
Baca juga: Tujuh warga Solok Selatan dinyatakan positif COVID-19
"Hal itu bertujuan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Kota Solok," kata dia.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kesembuhan pada pasien positif COVID-19, karena menurut dia bagaimanapun juga terkonfirmasi positif COVID-19 bukanlah sebuah aib sehingga harus dimusuhi apa lagi dikucilkan.
Akan tetapi sebaliknya, kata dia dukungan yang diberikan akan membantu mempercepat pemulihan kondisi setiap pasien terkonfirmasi. Terutama yang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 bertambah jadi 174 orang di Solok
"Mari kita bersama senantiasa berdoa untuk saudara-saudara kita yang terkonfirmasi lainnya agar secepatnya diberikan kesembuhan dan tidak ada lagi penambahan kasus terkonfirmasi positif baru," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada pasien yang telah sembuh dari COVID-19 untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Karena tidaklah menutup kemungkinan untuk dapat terpapar COVID-19 kembali.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah menjadi 144 orang di Solok
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020