• Beranda
  • Berita
  • Saham Tokyo dibuka lebih rendah di tengah kekhawatiran stimulus AS

Saham Tokyo dibuka lebih rendah di tengah kekhawatiran stimulus AS

22 Oktober 2020 09:26 WIB
Saham Tokyo dibuka lebih rendah di tengah kekhawatiran stimulus AS
Ilustrasi - Seorang pria berjalan melewati sebuah papan elektronik yang menampilkan rata-rata Nikkei di luar kantor pialang saham di Tokyo, Jepang. ANTARA/REUTERS/Thomas Peter/am.
Saham-saham Tokyo dibuka melemah pada perdagangan Kamis pagi, menyusul pelemahan Wall Street semalam, saat investor khawatir apakah negosiasi yang sulit di Washington akan menghasilkan kesepakatan untuk paket stimulus virus corona AS yang baru.

Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpangkas 178,52 poin atau 0,76 persen, dari penutupan Rabu (21/10/2020), menjadi diperdagangkan di posisi 23.460,94 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo, berkurang 17,95 poin atau 1,10 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.619,65 poin.

Para investor sekarang menunggu tenggat waktu baru pada Jumat (23/10/2020), untuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mencapai konsensus tentang putaran baru langkah-langkah stimulus COVID-19 yang akan diberlakukan sebelum pemilihan presiden 3 November.

Terlepas dari penentangan terhadap kesepakatan stimulus besar dari dalam Partai Republik, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan menerima RUU bantuan yang dirancang oleh Demokrat, yang telah memicu optimisme di antara pasar global.

Di menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi, saham-saham perusahaan yang terkait dengan transportasi udara, farmasi dan pertambangan menjadi yang menurun paling banyak.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup menguat, di tengah harapan stimulus AS dan laba
Baca juga: Saham Tokyo dibuka naik di tengah harapan baru kesepakatan stimulus AS
Baca juga: Khawatir stimulus dan virus, saham Tokyo dibuka melemah tipis

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020