"Untuk sementara arus lalu lintas kendaraan dari arah Palolo menuju Napu, Kabupaten Poso dan sebaliknya tidak bisa melintas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Asrul di Motou, Palolo, Kamis.
Baca juga: BPBD Sigi imbau warga tetap siaga banjir dan longsor
Baca juga: Pemprov Sulteng salurkan bantuan logistik korban banjir di Sigi
Ia menjelaskan jembatan dengan konstruksi baja itu terletak pada jalur provinsi yang menghubungkan Kota Palu dengan sebagian desa di Kecamatan Palolo dan Nokilalaki, Sigi dan Dataran Napu di Kabupaten Poso.
Asrul mengatakan bagian ujung jembatan sebelah utara, sekitar lima meter ambruk diterjang banjir menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah Palolo dan Nokilalaki, Kabupaten Sigi sepanjang hari Rabu (21/10) sampai Kamis (22/10) dini hari.
Praktis, kata dia, untuk sementara waktu arus lalu lintas kendaraan dari arah Kota Palu menuju dua kecamatan di Sigi dan Dataran Napu, Kabupaten Poso lumpuh total. "Ada jalan lain sebagai alternatif melalui poros jalan desa Kamarora, Kecamatan Nokilalaki dan Desa Rahmat di Kecamatan Palolo," ujarnya.
Namun, lanjut Asrul, kondisi jalan masih sulit dilewati, sebab ada jembatan kecil di ruas jalan tersebut juga rusak, sehingga n sulit dilewati mobil. "Jangankan mobil, sepeda motor pun sulit melintas," ujarnya.
Asrul mengaku telah mendatangkan alat berat dari Sigi ke lokasi banjir.
Pemkab Sigi akan berupaya untuk secepatnya menormalkan kembali jalur tersebut dengan memasang jembatan darurat dari batang kelapa. "Itu langkah darurat yang akan dilakukan agar jalur jalan poros yang cukup vitalini bisa segera dilewati kendaraan.
Baca juga: BPBD akui sejumlah rumah di Sigi rusak akibat gempa 5,8 SR
Baca juga: Tiga permukiman warga di Sigi diterjang banjir
Gideon, seorang warga di Kecamatan Palolo membenarkan jembatan yang terletak di Desa Motou dengan Sejahtera untuk sementara tidak bisa dilewati, karena pada bagian ujung jembatan itu putus diterjang banjir.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020