Reuters pada Kamis mewartakan bahwa General Motors memberikan pengumuman "reservations full" (pemesanan penuh) di laman resmi GMC, padahal mobil itu baru akan diproduksi massal pada musim gugur 2021.
GM tidak menyebutkan jumlah Hummer yang telah dipesan oleh konsumen.
Namun NBC News mewartakan bahwa mobil berukuran bongsor itu telah habis dipesan dalam 11 menit, dengan menyisakan sekira 3.000 calon pembeli potensial.
Baca juga: Hummer EV diklaim supertruck terbaik, begini tampilannya
Baca juga: GM bersiap rilis SUV Hummer listrik
Hummer EV versi kedua (tipe 3-X) yang dijual 99.995 dolar AS (Rp1,4 miliar) kemungkinan tidak akan diproduksi pada 2022, sebagai dampak dari membludaknya pesanan untuk Hummer EV versi pertama.
Sejumlah media memprediksi bahwa Hummer EV tipe tertinggi seharga 79.995 dolar AS (Rp1,17 miliar) hingga 113.000 dolar AS (Rp1,66 miliar) akan meneruskan produksi Hummer EV edisi pertama.
Pejabat GM mengatakan bahwa Hummer EV dirancang selama 18 bulan. Pickup offroad itu diklaim dapat berjalan menyamping berkat fitur kemudi empat roda. Mode "Watts to Freedom" juga mempercepat akselerasi mobil hingga 97 km/jam dalam 3 detik.
Hummer EV hadir untuk bersaing dengan Tesla Cybertruck yang dijual Rp588 juta hingga Rp1,02 miliar, dan akan diproduksi di Texas mulai akhir 2021.
Persaingan pickup listrik akan semakin sengit setelah Ford menyatakan akan merilis F-Series EV. Sejumlah startup mobil juga menyatakan akan bermain di segmen tersebut antara lain Rivian, Nikola, dan Lordstown Motors.
Baca juga: GM tunda pengenalan Hummer EV
Baca juga: GM akan luncurkan Hummer listrik 1000 hp pada Mei mendatang
Baca juga: Hummer Mini Ramah Lingkungan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020