• Beranda
  • Berita
  • Jumlah kunjungan "e-commerce" lokal lebih tinggi dari internasional

Jumlah kunjungan "e-commerce" lokal lebih tinggi dari internasional

22 Oktober 2020 12:10 WIB
Jumlah kunjungan "e-commerce" lokal lebih tinggi dari internasional
Ilustrasi e-commerce (HO)
Situs dagang atau e-commerce buatan dalam negeri masih menjadi tempat belanja favorit masyarakat Indonesia selama awal pertengahan tahun 2020, terlebih karena adanya pandemi COVID-19 yang menuntut pembatasan kontak fisik.

Hal itu terlihat dengan sesi kunjungan terhadap e-commerce lokal yang lebih tinggi jika dibandingkan situs dagang internasional.

Melalui riset "Map of E-commerce Southeast Asia report H1 2020" dari Iprice, App Annie dan Similarweb, Kamis, jika membandingkan data dari kuartal tiga 2019 hingga kuartal dua 2020, sebenarnya terdapat penurunan hingga 2 persen untuk jumlah kunjungan e-commerce lokal sejak kuartal satu 2020.

Pada periode Q4 2019 hingga Q1 2020 total share kunjungan untuk e-commerce lokal dan internasional tidak berubah yaitu 57 persen untuk e-commerce lokal dan 43 persen untuk e-commerce internasional.

Baca juga: Menkominfo: UU Cipta Kerja dukung UMKM

Baca juga: Pemerintah bangun 84 pusat layanan bisnis online


Shopee dan Lazada yang masuk kategori internasional selalu berada di posisi lima besar dengan pengunjung bulanan tertinggi menyusul e-commerce lokal Tokopedia, Bukalapak dan Blibli.

Berdasarkan data ini pada periode H1 2020 e-commerce internasional memiliki persentase pertumbuhan lebih tinggi, tetapi dari jumlah kunjungan masih dipegang oleh e-commerce besutan lokal.

Untuk melihat total kunjungannya bisa dipantau melalui page interactive peta persaingan e-commerce di Indonesia.

Keberhasilan penetrasi strategi dan promosi e-commerce di Indonesia bisa terlihat dari tingginya peningkatan jumlah sesi pada aplikasi kategori belanja (shopping) untuk wilayah Indonesia.

Walaupun data hanya berdasarkan perangkat Android, Indonesia adalah salah satu negara dengan total sesi penggunaan shopping app tertinggi di Asia Tenggara pada pertengahan awal 2019-2020.

Semua negara di Asia Tenggara menunjukan peningkatan total sesi pada aplikasi shopping jika dibandingkan periode sebelumnya.

Urutannya adalah Filipina (53 persen), Thailand (50 persen), Vietnam (43 persen), Indonesia (34 persen), Malaysia (28 persen) dan Singapura (25 persen).

Baca juga: Porsche rambah penjualan daring di Tokopedia

Baca juga: Masker dan daster jadi produk batik terlaris di Tokopedia

Baca juga: Kominfo dorong UMKM jualan online

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020