Carelink akan menggunakan data Fujifilm tentang pengobatan Avigan untuk infeksi virus corona baru dan influenza untuk meminta persetujuan obat impor di China, kata Fujifilm dalam sebuah pernyataan.
Kedua perusahaan juga berencana mengembangkan obat dalam bentuk suntik.
Fujifilm mengatakan pekan lalu sedang mencari persetujuan untuk Avigan sebagai pengobatan COVID-19 di Jepang.
Baca juga: Ikhtiar kalahkan pandemi COVID-19 dengan antivirus Ebola dan Malaria
Baca juga: Presiden Jokowi: Pemerintah siapkan dua jenis obat untuk COVID-19
Hal tersebut mengikuti hasil dari studi tahap akhir di Jepang yang menunjukkan obat antivirus mengurangi waktu pemulihan untuk pasien dengan gejala yang tidak parah.
Avigan, awalnya dikembangkan sebagai obat flu darurat dan secara umum dikenal di seluruh dunia sebagai favipiravir, telah disetujui di India dan Rusia untuk mengobati COVID-19.
Fujifilm menjual hak global pada bulan Juli untuk Avigan ke Laboratorium Dr Reddy India dan Bantuan Respons Global yang berbasis di Dubai. Kesepakatan itu mengecualikan China, Jepang dan Rusia.
Bulan lalu, Fujifilm mengatakan studi tahap akhir terhadap 156 pasien COVID-19 di Jepang menunjukkan bahwa gejala mereka yang diobati dengan Avigan membaik setelah 11,9 hari, dibandingkan 14,7 hari untuk kelompok plasebo.
Hasil studi, yang dilakukan oleh anak perusahaan Fujifilm Toyama Chemical, ditemukan signifikan secara statistik.
Sumber: Reuters
Baca juga: Uji klinis III Avigan terbukti efektif obati pasien COVID-19
Baca juga: Jepang tingkatkan stok Avigan untuk obati dua juta orang
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020