Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menggandeng para santri dalam upaya memberikan pendampingan kepada UMKM penerima dana bergulir yang terdampak pandemi COVID-19.Seiring berkembangnya zaman, LPDB-KUMKM terus beradaptasi dan akan mengedepankan sinergi dengan komunitas-komunitas milenial, sehingga kami harus hadir di komunitas seperti saat ini
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dalam rangkaian acara Hari Santri 2020 di Pondok Pesantren An Nawawi di Tanara Kabupaten Serang Provinsi Banten, Kamis, mengatakan pihaknya melangsungkan penandatanganan nota kesepahaman antara LPDB-KUMKM dengan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF SYENTRA).
“Kami berharap bisa bekerja sama dengan para santri untuk memberdayakan dan mendampingi UMKM agar lebih berkembang,” kata Supomo.
Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanaha (STIF SYENTRA) Hj. Siti Haniatunnisa Ma'rif Amin yang disaksikan Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana dan Pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi Tanara KH. Ahmad Syauqi Maruf Amin ini merupakan bentuk upaya pendampingan dalam rangka penerimaan dana bergulir bagi BMT dan peningkatan kualitas sumber daya insani ekonomi dan keuangan syariah.
Supomo menyampaikan, LPDB-KUMKM sebagai satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM menjadi perpanjangan tangan Pemerintah dalam menyalurkan pinjaman kepada koperasi.
"Seiring berkembangnya zaman, LPDB-KUMKM terus beradaptasi dan akan mengedepankan sinergi dengan komunitas-komunitas milenial, sehingga kami harus hadir di komunitas seperti saat ini. Secara internal juga kami harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang milenial, sehingga dalam prosesnya saling terkoneksi mengikuti zaman," ujarnya.
LPDB-KUMKM dapat melakukan pendampingan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan, sumber daya manusia, tata kelola, mitigasi risiko, daya saing usaha mitra, dan/atau akses pinjaman atau pembiayaan bagi calon mitranya. Pendampingan ini berupa pelatihan, sertifikasi, fasilitasi, dan bantuan teknis lainnya yang diperlukan.
“Karena tuntutan dan tantangan ke depan semakin besar, sehingga mau tidak mau semua komunitas harus kita rangkul, harus kita dampingi,” katanya.
Pendampingan ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan pendamping perorangan, institusi pemerintah maupun swasta, lembaga, komunitas, perkumpulan, dan/atau perusahaan lain yang memiliki kapasitas dan pengalaman.
Selain upaya pendampingan, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Harapannya, dengan ditandatangani nota kesepahaman ini tercipta sinergi antara kedua belah pihak dalam pengembangan koperasi syariah Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan lembaga keuangan Islam mikro, khususnya di lingkungan STIF SYENTRA.
“Santri sekarang ini harusnya bukan hanya dilirik, namun diperhatikan. Keberadaannya bukan hanya sekadar ada, namun harus berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Karena, kalau hanya ada tapi tidak berkontribusi positif ya tidak ada yang melirik. Memiliki sesuatu atau value, juga semangat yang tinggi, maka santri dapat berkontribusi dalam membangun bangsa dan negeri ini menjadi lebih maju,” kata Supomo.
Baca juga: LPDB-KUMKM: Penyaluran dana bergulir PEN untuk koperasi Rp670 miliar
Baca juga: Teten ajak UMKM bergabung ke koperasi dukung pemulihan ekonomi
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020