Dalam situs resminya dikutip Jumat, TikTok mengatakan bahwa bersikap transparan dengan para pengguna menjadi kunci untuk terus mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan.
Baca juga: Fitur "Family Pairing" Tiktok, libatkan peran aktif orang tua
"Kami senang dapat menghadirkan sistem pemberitahuan baru ini kepada semua pengguna kami, dan kami akan terus bekerja untuk meningkatkan cara kami membantu komunitas memahami kebijakan kami sambil terus membangun platform yang aman," ujar TikTok, dikutip Jumat.
Sebelumnya, TikTok hanya mengatakan bahwa unggahan yang dihapus melanggar "Pedoman Komunitas." Namun, pembaruan notifikasi kini akan memberitahu secara spesifik bahwa video tersebut melanggar kebijakan tertentu, misalnya "pelecehan dan perundungan."
Melalui pemberitahuan ini, TikTok juga berupaya untuk mendukung komunitas pengguna. Misalnya, ketika konten ditandai sebagai video berisi melukai diri atau terkait bunuh diri, TikTok akan memberikan akses ke ahli lewat pemberitahuan kedua.
Baca juga: Ini fitur Tiktok untuk lindungi dari perundungan siber
TikTok mengatakan telah bereksperimen dengan sistem notifikasi baru tersebut untuk memberikan kejelasan lebih lanjut kepada kreator seputar penghapusan konten.
"Sasaran kami adalah meningkatkan transparansi dan pendidikan seputar Pedoman Komunitas kami untuk mengurangi kesalahpahaman tentang konten di platform kami," ujar TikTok.
Uji coba tersebut yang telah dilakukan, menurut TikTok, membantu mengurangi tingkat pelanggaran dan akses ke "Pedoman Komunitas" meningkat hampir tiga kali lipat.
TikTok juga melihat adanya penurunan sebesar 14 persen dalam hal permintaan dari pengguna untuk mengajukan banding atas penghapusan video.
Pemberitahuan baru tersebut akan digulir secara global.
Baca juga: TikTok luncurkan fitur baru
Baca juga: TikTok sediakan fitur ramaikan Asian Games 2018
Baca juga: Instagram luncurkan Reels, fitur pesaing TikTok
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020