"Pertahankan hal yang sudah baik ini dan terus dikembangkan ke depannya. Insyaallah dengan disiplin, patuh, dan kekompakan menjalani protokol kesehatan, kita akan keluar dari musibah (pandemi COVID-19, red.) ini," kata Sigit dalam rilis di Magelang, Jumat.
Ia mengatakan hal itu ketika melakukan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kamis (22/10), untuk mengecek secara langsung hasil kegiatan warga setempat, terutama di tengah pandemi virus corona jenis baru itu.
Ia juga menilai warga setempat sebagai piawi dan kreatif dalam menata lingkungan sehingga tetap bersih, sedangkan semangat kebersamaan mereka sebagai solid.
Baca juga: Warga Magelang terima sembako atasi dampak pandemi COVID-19
Baca juga: Jateng optimalkan "Jogo Tonggo" dan operasi yustisi dukung PSBM
Terkait dengan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" yang dijalaninya, katanya, kegiatan tersebut untuk memberikan motivasi dan memantau langsung situasi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"'Mlaku-Mlaku Tilik Kampung' ini dalam rangka menyerap aspirasi di tengah masyarakat. Sudah kita kelilingi wilayah ini juga turut disalurkan bantuan sembako bagi warga yang terkena dampak pandemi COVID-19," katanya.
Pihaknya menyalurkan bantuan di tengah pandemi dengan mendatangi secara langsung rumah-rumah warga agar tepat sasaran dan mencegah penyebaran virus.
"Ada 100 paket tadi sudah disalurkan sembari berkeliling. Karena ini akan lebih efektif sekaligus menjaga jarak dari pada mengumpulkan warga dalam satu tempat," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia juga meminta warga senantiasa bersabar menjalani kehidupan sehari-hari di tengah masa sulit akibat pandemi virus itu.
"Semoga selalu diberikan kesabaran dan tetap semangat. Yang penting sehat. Pemerintah begitu serius menangani pandemi ini, buktinya Kota Magelang sekarang menduduki peringkat kedua terendah se-Jawa Tengah. Artinya, strategi yang kita terapkan ini sudah baik," ucapnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Magelang yang diunggah ke situs covid19.magelangkkota.go.id pada Kamis (22/10), pukul 18.00 WIB, jumlah kontak erat 1.427 orang, probable 12 orang, suspek 521 orang, konfirmasi 243 orang di mana 208 orang sembuh, sedangkan meninggal dunia 40 orang.
Lurah Kramat Selatan Edi Priyambudi menyatakan warga setempat kompak dalam penanganan dampak penyebaran COVID-19. Embrio Satuan Tugas Jogo Tonggo di kelurahan setempat telah muncul saat awal pandemi, sekitar delapan bulan lalu, sedangkan saat ini telah dibentuk satgas tersebut di 11 rukun warga di wilayah itu. Kelurahan Kramat Selatan meliputi 11 RW dan 61 RT.
"Yang membuat kita bangga adalah masyarakat yang senantiasa kompak dan disiplin," katanya.
Salah satu wujud kearifan lokal warga setempat, kata dia, pembentukan "Lumbung Siaga Jogo Tonggo" untuk meringankan beban masyarakat yang menghadapi permasalahan ekonomi di tengah pandemi.
Ia menjelaskan "Lumbung Siaga Jogo Tonggo" dilaksanakan dengan semangat gotong royong warga untuk membantu mereka lainnya, khususnya yang terdampak COVID-19, di mana konsepnya hampir sama dengan peranan lumbung zaman dahulu.
"Lumbung pada masa lalu untuk menyimpan padi, tetapi 'Lumbung Siaga Jogo Tonggo' ini, bahan makanan pokok yang sudah terkumpul langsung dibagikan," katanya.*
Baca juga: FPKB kritisi Program "Jogo Tonggo" pada penanganan COVID-19
Baca juga: Posko "Jogo Tonggo" Desa Gambasan Temanggung sediakan sembako gratis
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020