"Infrastruktur itu urat nadi pembangunan kesejahteraan Papua secara berkelanjutan. Untuk itu, Papua harus maju dan sejahtera," kata Tokoh Papua Izak Randi Hikoyabi, dalam Webinar Moya Discussions Group dengan tema Pembangunan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Rakyat Papua, di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, dengan pertumbuhan penduduk membutuhkan banyak akses penunjang, demikian juga dampak ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Dengan tersambungnya akses mulai dari jalan, jembatan, listrik dan lainnya maka akan berdampak pada kemudahan masyarakat.
"Jumlah penduduk dan luas wilayah Papua saat ini akan berbeda pada masa mendatang. Pembangunan infrastruktur saat ini akan dinikmati generasi berikutnya dengan kemudahan akses," katanya.
Sementara itu, Pengamat Politik Global Imron Cotan (Pengamat Papua) menilai bahwa pembangunan infrastruktur di Papua sunggu luar biasa. Dengan adanya infrastruktur akan memudahkan masyarakat dalam mempercepat distribusi barang dan memasarkan hasil bumi.
"Papua itu unik yang memiliki kearifan lokal. Perbandingannya, dulu harga BBM mahal sekarang sudah sama dengan harga di Jawa. Tranportasi dengan udara, sekarang sudah bisa akses jalan seperti yang telah dibangun. Dengan infrastruktur akan memudahkan akses masyarakat dalam menuju kemajuan dan kesejahteraan,"harapnya.
Sejak tahun 2018, Jalan Trans di Provinsi Papua Barat sepanjang 1.071 km telah tersambung dan terus ditingkatkan kondisinya. Hingga kini, Trans Papua yang sudah beraspal sepanjang 743 km dan sisanya masih dalam tahap perkerasan tanah.
Jalan trans Papua Barat terbagi menjadi dua segmen/ruas yaitu segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari 595 km yang menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari yang kini dapat ditempuh dalam waktu 14 jam.
Tim Amerop bekerjasama dengan Unity in Diversity (UID) akan melaksanakan kegiatan Rangkaian Webinar Moya Discussions Group dengan tema “Pembangunan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Rakyat Papua”.
Moderator pada kegiatan webinar tersebut ialah Rakyan Adibrata (Country Director IACSP Indonesia) dan Host: Hery Sucipto (LHKI-PP Muhammadiyah). Narasumber pada kegiatan Webinar tersebut, antara lain: Dubes Imron Cotan (Pengamat Papua), Velix Wainggai (Kepala Pusat Analisis Kinerja Bappenas) dan Izak Randi Hikoyabi (Dirut Perusda Baniayu Kabupaten Jayapura).
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020